Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Apa Benar Alat Tes TBC INDIGEN dari PCR Covid-19? Ini Faktanya!
Advertisement . Scroll to see content

Produksi Vaksin Covid-19, Etana Resmi Dapat Sertifikat Halal dari LPPOM-MUI

Kamis, 04 Januari 2024 - 21:37:00 WIB
Produksi Vaksin Covid-19, Etana Resmi Dapat Sertifikat Halal dari LPPOM-MUI
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) mengembangkan vaksin SARS-CoV-2 atau Covid-19 berbasis teknologi mRNA. Vaksin ini pun telah mengantongi sertifikat halal dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM), Majelis Ulama Indonesia (MUI). 

Presiden Direktur Etana, Nathan Tirtana mengatakan selain vaksin Covid-19, pihaknya juga mengembangkan vaksin PCV-13, yang merupakan vaksin pneumonia untuk pada anak-anak hingga berusia 2 tahun. 

“Kami mengembangkan vaksin SARS-CoV-2 dengan teknologi mRNA, merupakan vaksin Covid-19 pertama yang mendapatkan sertifikat halal di dunia dari LPPOM-MUI dan diproduksi secara lokal oleh Etana, serta vaksin PCV-13 yang merupakan vaksin pneumonia yang diberikan pada anak-anak hingga berusia 2 tahun,” ujar Nathan, melalui keterangan tertulisnya, Kamis (4/1/2024). 

Nathan menjelaskan, sepanjang 2023 Etana fokus pada pengembangan produk biofarmasi melalui transfer teknologi, di mana hal ini dapat mempersingkat waktu dalam menghasilkan produk biologi dan vaksin. Untuk mencapai hal itu, Etana menggandeng perusahaan biofarmasi terkemuka di berbagai negara.

“Selain itu, Etana juga bekerjasama dengan akademisi dan pemerintah dalam melakukan research and development (R&D) untuk mengembangkan produk biologi baru sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia,” tutur dia.

Dia menuturkan, kondisi pandemi merupakan momentum bagi industri kesehatan yang harus menghadapi kenyataan begitu sulitnya mendapatkan vaksin Covid-19. Teknologi dalam negeri yang dimiliki belum mampu memproduksi vaksin dengan cepat, di mana proses pembuatan vaksin biasanya memakan waktu 5-10 tahun. 

Belajar dari kondisi itu, Etana berupaya menjawab tantangan yang ada dengan membawa teknologi baru yaitu teknologi mRNA melalui transfer teknologi bekerjasama dengan salah satu perusahaan biofarmasi Tiongkok. Proses transfer teknologi mRNA telah dilakukan dengan baik.

“Saat ini kita hanya membutuhkan waktu sekitar dua bulan untuk memproduksi vaksin,” ucap dia.

Sementara itu, Nathan mengungkapkan bahwa sepanjang 2023 pihaknya telah melakukan beberapa kolaborasi dengan lembaga dalam negeri maupun luar negeri yang didukung oleh pemerintah. Misalnya, perusahaan menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), University of New South Wales (UNSW) Australia dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut