Profil Jusuf Hamka, Raja Jalan Tol yang Ingin Bangun 1.000 Masjid
JAKARTA, iNews.id - Profil Jusuf Hamka, pengusaha yang dijuluki raja jalan tol ini, dikenal sangat dermawan dan religius. Penampilannya yang sederhana, membuat sosoknya jauh dari kesan miliuner dengan harta melimpah.
Jusuf Hamka merupakan salah satu pengusaha sukses Indonesia yang menginspirasi banyak orang. Selain gemar bersedekah, Jusuf Hamka juga memiliki cita-cita mulia, yakni ingin membangun 1.000 masjid.
Keinginan tersebut, menjadi harapan Jusuf Hamka, sejak memutuskan menjadi seorang mualaf ketika berusia 23 tahun, dan naik haji hanya berselang 3 tahun setelah memeluk agama Islam.
Berikut profil singkat Jusuf Hamka nyang dihimpun iNews dari berbagai sumber, dikutip Kamis (26/1/2023):
1. Bernama Asli Joseph Alun
Pria kelahiran Jakarta, 5 Desember 1957 ini, memiliki nama asli Joseph Alun. Ia mendapatkan nama Jusuf Hamka saat mulai memeluk Islam pada 1981 di umurnya yang masih terbilang muda, yaitu 23 tahun.
Nama Jusuf Hamka juga diambil dari Buya Hamka yang saat itu mengangkatnya sebagai anak. Buya Hamka, menjadi sosok yang berperan penting dalam memfasilitasi Jusuf Hamka memeluk agama islam.
Keseriusan Jusuf Hamka mempelajari dan memeluk agama Islam dibuktikan lewat ibadah haji yang ditunaikannya hanya berselang 3 tahun setelah menujadi mualaf. Jusuf Hamka menunaikan ibadah haji pertama pada 1984.
2. Keluarga Terpelajar
Melihat kepiawaiannya sebagai pengusaha, siapa sangka Jusuf Hamka terlahir dari keluarga terpelajar. Ayahnya adalah seorang dosen dan ibunya adalah seorang guru.
Dalam prosesnya memeluk agama Islam, tidak ada penolakan dari kedua orang tuanya yang moderat dan terpelajar. Ayahnya, Joseph Suhaimi, merupakan seorang dosen di Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, dan ibunya, Suwanti Suhaimi, adalah seorang guru.
3. Warung Nasi Kuning untuk Kaum Dhuafa
Sebagai pemeluk agama Muslik, Jusuf Hamka rutin memberikan sedekah saat bulan Ramadan. Namun sejak 2011, dia memutuskan menggelar acara buka puasa gratis dengan menyediakan dengan lengkap dengan takjil dan buah.
Enam tahun kemudian, tepat ketika merayakan ulang tahun yang ke-60 pada Desember 2017, Yusuf Hamka, bertekad untuk beramal setiap hari, bukan hanya saat Ramadan. Alasannya, karena Jusuf Hamka merasakan berkah atau nikmat Tuhan setiap hari, bukan hanya saat Ramadan.
Jusuf kemudian membuka warung nasi kuning untuk kaum dhuafa. Warung pertama di halaman Kantor PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP), Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara.
Seiring berjalannya waktu, warung nasi kuning untuk kaum dhuafa itu juga berdiri di Kantor PMI, Jakarta Pusat, dan Kantor KPK, Jakarta Selatan. Ke depannya, Jusuf berencana membuka warung tersebut di kota-kota besar se-Indonesia.
Menu nasi kuling disajikan lengkap dengan buah seharga Rp3.000. Uang dari hasil penjualan nasi itu untuk operasional dari setiap warung yang dilibatkan menjual menu nasi kuning. Adapun alasan Jusuf Hamka memilih menu nasi kuning karena teringat dengan almarhumah ibunya yang berdagang nasi kuning saat mereka masih menetap di Samarinda.
4. Ruas Tol yang Dikelola
Beberapa ruas tol utama yang dikelola Jusuf Hamka membuatnya dijuluki Raja Jalan Tol. Setidaknya ada 7 ruas jalan tol yang dikelola Jusuf Hamka, yaitu:
- Ruas tol Ir Wiyoto Wiyono Cawang-Tanjung Priok
- Ruas tol Bogor Outer Ring Road.
- Ruas tol pelabuhan atau lebih sering dikenal sebagai tol Ancol atau Pluit.
- Ruas tol Depok-Antasari
- Ruas tol Waru-Juanda
- Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan
- Tol Soreang-Pasirkoja
5. Jadi Komisaris dan Direktur di Beberapa Perusahaan
Jusuf Hamka memiliki jabatan di berbagai perusahaan seperti, Komisaris Independen PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, Presiden Direktur di PT Citra Waspputhowa, Presiden Komisaris PT Mandara Permai, Presiden Direktur di PT Citra Margatama Surabaya, dan masih banyak lagi.
Demikian profil Jusuf Hamka, pengusaha muslim yang dikenal darmawan, namun berpenampilan sederhana. Semoga menginspirasi.
Editor: Jeanny Aipassa