Profil Sheldon Adelson, Dari Penjual Koran Jadi Raja Kasino Las Vegas
NEVADA, iNews.id - Chairman & CEO Las Vegas Sands, Sheldon Adelson meninggal dunia pada usia 87 tahun. Dia menderita penyakit kanker yang pertama kali terungkap pada Februari 2019.
"Bagi saya, termasuk anaknya, cucunya, dan para sahabat, serta pengagum, karyawan, dan rekan-rekannya, dia tidak akan pernah bisa tergantikan," ujar istrinya, Miriam Aldeson dilansir CNBC, Selasa (12/1/2021).
Sheldon kecil dibesarkan dalam kehidupan yang sulit di Boston. Ayahnya, Arthur bekerja sebagai supir taksi dan ibunya berjualan kain untuk membantu kondisi keuangan keluarga. Pada usia 12 tahun, Sheldon berjualan koran di sudut jalan.
Sheldon meminjam uang milik pamannya sebesar 200 dolar AS untuk menjual koran lokal. Bisnis ini tak bertahan lama. Sejumlah bisnis silih berganti dilakoninya mulai dari mesin hingga semprotan pembersih kaca.
Pria AS keturunan Yahudi itu merambah bisnis parwisata pada usia 27 tahun. Kekayaan yang diraihnya itu kemudian digunakan untuk masuk ke bisnis kasino dengan membeli Sands Hotel and Casino di Las Vegas senilai 128 juta dolar AS.
Dari situlah, dia dijuluki raja kasino. Hotel yang dibelinya itu disulap menjadi Las Vegas Sands, sebuah merek resort berskala global yang terkenal di AS dan Asia dengan pegawai mencapai 50.000 orang.
Adelson juga tercatat memiliki koran Israel Hayom dan Las Vegas Review Journal. Seluruh bisnisnya itu mengantarkannya menjadi salah satu orang paling kaya di AS. Forbes menaksir hartanya mencapai Rp490 triliun.
Sheldon bersama istrinya, Miriam dikenal sebagai donatur Partai Republik. Sepanjang 2018-2020, pasangan tersebut menyumbang lebih dari 340 juta dolar AS, termasuk mendukung Donald Trump.
Sang miliarder akan dimakamkan di Israel, tempat kelahiran sang istri. Setelah itu, kematiannya juga akan diperingati lewat upacara di Las Vegas, Nevada.
Editor: Rahmat Fiansyah