Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BMKG Imbau Warga Tak Keluar Rumah saat Peringatan Hujan Ekstrem
Advertisement . Scroll to see content

Program 3 Juta Rumah Milik Prabowo-Gibran Ditaksir Butuh Biaya hingga Rp120 Triliun per Tahun

Sabtu, 22 Juni 2024 - 19:30:00 WIB
Program 3 Juta Rumah Milik Prabowo-Gibran Ditaksir Butuh Biaya hingga Rp120 Triliun per Tahun
ilustrasi rumah program Prabowo-Gibran (ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pengamat Properti Panangian Simanungkalit memprediksi kebutuhan biaya untuk merealisasikan program rumah 3 juta rumah dari Prabowo-Gibran mencapai Rp120 triliun per tahunnya. Namun, angka ini juga dinilai tidak efektif jika hanya mengandalkan APBN.

Namun, kata Panangian program ini bisa terwujud jika ada dana abadi perumahan yang tengah digadang-gadang oleh pemerintah.

"Kita butuh setidaknya Rp120 triliun per tahun untuk mendanai sektor perumahan. Jadi dana abadi ini saya kira dapat menjadi salah satu solusi pembiayaan perumahan," ucap Panangian dalam diskusi di Jakarta, Jumat (21/6/2024).

Menurutnya, sumber pembiayaan lain di luar APBN bisa didapatkan dari pembentukan dana abadi perumahaan. Sebab, hal ini dinilai sebagai salah satu solusi yang paling masuk akal.

"Jangan lagi mementingkan ego sektoral masing-masing, karena selama ini banyak kebijakan yang tidak bisa dieksekusi dengan baik. Soal dana abadi perumahan ini juga seharusnya satu suara," tutur dia.

Terkait dengan target pembangunan 3 juta rumah, Panangian berpendapat program itu cukup realistis. Tetapi memang diakui persoalannya adalah masalah pendanaan. Karena itu, dengan adanya dana abadi diharapkan dapat sedikit membantu. 

Sebelumnya, Direktur Pembiayaan Perumahan Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR, Haryo Bekti mengatakan saat ini pemerintah tengah menggodok skema dana abadi perumahan sebagai sumber pembiayaan mendanai kepemilikan rumah masyarakat.

Saat ini, mekanisme dana abadi perumahan masih dalam tahap pembahasan bersama ekosistem pembiayaan perumahan termasuk Kementerian Keuangan. Targetnya skema ini akan mulai diterapkan tahun 2025.

"Mungkin tidak bisa (diterapkan) sekarang, ya paling cepat 2025," ujar Haryo.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut