Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Purbaya Ungkap Isi Pertemuan dengan Rosan, Bahas Utang Kereta Cepat Whoosh
Advertisement . Scroll to see content

Proposal Restrukturisasi Utang China Evergrande Dapat Respons Negatif dari Investor, Ini Penyebabnya

Kamis, 23 Maret 2023 - 14:31:00 WIB
Proposal Restrukturisasi Utang China Evergrande Dapat Respons Negatif dari Investor, Ini Penyebabnya
Proposal restrukturisasi utang yang disampaikan China Evergrande Group kepada investor mendapat respons negatif. (foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

HONG KONG, iNews.id - Proposal restrukturisasi utang yang disampaikan China Evergrande Group kepada investor mendapat respons negatif. Pasalnya, proposal terbaru yang disampaikan perusahaan memuat periode pembayaran yang panjang dan kurangnya pemanis yang ditawarkan kepada investor.

Mengutip Reuters, Evergrande merupakan pengembang dengan utang tertinggi di dunia dengan liabilitas sekitar 300 miliar dolar AS. Restrukturisasi utang tersebut merupakan salah satu ujian perusahaan yang ditujukan untuk menyelamatkan perusahaan dari keruntuhan.

Perusahaan diketahui memiliki utang luar negeri sebesar 22,7 miliar dolar AS yang semuanya dianggap gagal bayar. Evergrande berencana memberikan dua opsi utama kepada pemegang obligasi dolar untuk menutup investasi mereka.

Kreditur dapat menukar semua kepemilikan mereka dengan surat utang baru dengan jangka waktu 10 hingga 12 tahun, atau mengubahnya menjadi kombinasi berbeda dari surat utang baru dengan tenor 5 hingga 9 tahun dan instrumen terkait ekuitas.

Kepala Investasi Pendapatan Tetap Haitong International Asset Management Ltd, Sunny Jiang menuturkan, secara keseluruhan pihaknya tidak terlalu puas dengan proposal restrukturisasi Evergrande, karena tidak ada lagi peningkatan kredit dan tenor baru terlalu lama.

"Jika rencana ini disahkan, kami khawatir ini akan menjadi contoh buruk bagi pengembang lain yang mempertimbangkan proposal restrukturisasi mereka, dan mungkin akan lebih menantang bagi pemegang obligasi untuk menutup investasi mereka," ujar Jiang dikutip, Kamis (23/3/2023).

Beberapa pemegang obligasi telah mendorong Evergrande untuk memperbaiki kesepakatan restrukturisasi dengan aset domestik, tetapi proposal yang disampaikan pada hari Rabu itu tidak memasukkan persyaratan tersebut.

Adapun, hasil dari rencana perombakan utang Evergrande kemungkinan akan berdampak pada proposal serupa yang sedang dikerjakan oleh serangkaian pengembang China lainnya yang mengalami gagal membayar kewajiban pada tahun lalu.

Langkah ini juga dilakukan di tengah upaya Beijing untuk menstabilkan sektor properti yang dilanda krisis likuiditas, yang menyumbang sekitar seperempat dari output ekonominya, sebagai bagian dari upayanya untuk meningkatkan pertumbuhan.

Perwakilan dari pemohon penutupan Evergrande, Top Shine Global Ltd menyebut, pihaknya masih mempelajari proposal tersebut untuk melihat apakah akan mendukung rencana tersebut atau terus mendorong permintaan likuidasi.

Jika Evergrande gagal melanjutkan rencana restrukturisasi, perusahaan mungkin harus menghadapi proses likuidasi yang diajukan oleh investor di salah satu unitnya di pengadilan Hong Kong.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut