Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menkop: Koperasi Bisa Kelola Tambang Mineral dan Batu Bara, PP 39 Tahun 2025 Sudah Terbit
Advertisement . Scroll to see content

Prospek Batu Bara Masih Cerah hingga 30 Tahun ke Depan, Ini Alasannya

Jumat, 19 Maret 2021 - 21:05:00 WIB
Prospek Batu Bara Masih Cerah hingga 30 Tahun ke Depan, Ini Alasannya
Prospek pasar batu bara masih cerah dalam beberapa puluh tahun ke depan karena China dan India masih membutuhkannya. (Foto: ilustrasi/Sindonews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Industri batu bara dinilai memasuki senjakala (sunset) seiring transisi menuju energi ramah lingkungan. Meski begitu, prospek pasar batu bara masih cerah dalam beberapa puluh tahun ke depan.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia menilai prospek pasar ekspor batu bara masih cukup bagus setidaknya dalam 2-3 dekade ke depan. Pasalnya, China dan India masih mengonsumsi batu bara dalam jumlah besar.

"97 persen tujuan ekspor kita ke negara-negara Asia Pasifik di mana 55 persen itu ke India dan China. Dua negara ini merupakan negara yang konsumsi batu baranya besar juga. Sedangkan untuk Eropa dan Amerika sangat sedikit sekali," ujarnya dalam webinar Bimasena Energy Dialogue, Jumat (19/3/2021).

Dia melanjutkan, sekitar 21-22 persen pasar ekspor batu bara adalah negara-negara ASEAN dan negara Asia Timur seperti Jepang, Korea, dan Taiwan.

Menurut dia, pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang termasuk China sangat intens mengandalkan energi murah. Batu bara masih berperan penting bagi ekonomi China.

Bahkan negara-negara Asia Timur seperti Jepang yang termasuk negara maju dan bersih masih mengandalkan 60 persen energinya dari batu bara. Begitu pula dengan Taiwan dan Korea.

"Kalau kita petakan prospek demand, berarti kita masih punya harapan ke depannya. Tentu negara-negara tersebut pasti akan mengurangi batu bara secara bertahap dalam kelistrikan nasional mereka, tidak bisa dihindari. Tapi sampai kapan batu bara masih digunakan oleh mereka, ini yang harus kita petakan," tuturnya.

Dari sisi produksi, kata Hendra, batu bara di dalam negeri cukup aman untuk menopang peningkatan konsumsi dalam negeri untuk mendukung hilirisasi batu bara.

"Tinggal arah kebijakan yang tepat sehingga pelaku usaha yang akan investasi di hilirisasi batu bara bisa survive," ucapnya.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut