Prospek Emiten Sektor Kesehatan Usai RUU Kesehatan Disahkan, Ada 4 Saham Pilihan
Namun, pandangan positif ihwal kenaikan tarif INA-CBG tidak sepenuhnya diapresiasi oleh pasar terhadap sahamnya. Meski demikian, secara fundamental katalis ini memberi margin profit yang cukup besar bagi emiten rumah sakit karena mereka dapat mulai membebankan biaya kepada pelanggan BPJS seperti biaya obat yang lebih tinggi.
"Kami perkirakan akan meningkat sejalan dengan inflasi. Kontribusi pendapatan dari pasien BPJS masing-masing sekitar 57 persen untuk HEAL, 18 persen untuk SILO, dan 16 persen untuk MIKA," bunyi riset Algo Research.
Dalam jangka menengah, terdapat keuntungan dari program COB (Coordination of Benefit di mana pasien rumah sakit sekarang dapat menggabungkan atau meningkatkan BPJS mereka dengan uang sendiri, tempat pemberi kerja atau asuransi swasta.
Hal ini akan memungkinkan pasien untuk mendapatkan layanan kesehatan yang lebih baik daripada hanya sekadar dari BPJS, yang berarti lebih banyak pendapatan dan margin yang lebih tinggi untuk rumah sakit karena dapat dikenakan biaya lebih tinggi.
Selain itu, pemerintah akan meningkatkan anggaran kesehatan pada tahun 2023 sekitar 22 persen dari Rp140 triliun menjadi Rp170tn (tidak termasuk Covid) untuk meningkatkan kualitas perawatan kesehatan. Anggaran ini termasuk Rp47 triliun untuk mensubsidi 97 juta pasien BPJS di Kelas 3.