Proyek MRT Bundaran HI-Kota Digeber, Simak Rekayasa Lalu Lintas Biar Gak Terjebak Macet
JAKARTA, iNews.id - Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A (Bundaran HI-Kota) dengan panjang total koridor 5,8 kilometer akan digeber agar selesai sesuai target.
terkait dengan itu, PT MRT Jakarta (Perseroda) bersama Sumitomo Mitsui Construction Company Jakarta dan Hutama Karya Joint Operations (SMCC-HK JO) selaku kontraktor, akan melakukan pekerjaan penyelidikan tanah di sepanjang lokasi Bundarfan HI-Kota, mulai 22 April 2021 sampai 10 Juni 2021.
Plt Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta, Ahmad Pratomo, mengatakan proyek MRT Jakarta Fase 2A sedang dalam tahap persiapan pembangunan, dengan melakukan pekerjaan pendahuluan penyelidikan tanah (soil investigation).
"Untuk mendukung pekerjaan ini, PT MRT Jakarta bersama SMCC-HK JO selaku kontraktor pelaksana, akan melakukan rekayasa lalu lintas," ujar Pratomo, di Jakarta, Selasa (27/4/2021).
Untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas selama proses pekerjaan pendahuluan, akan dilakukan rekayasa lalu lintas di beberapa lokasi berikut ini:
- Lokasi pekerjaan berada di Jalan Gajah Mada, Jalan Hayam Wuruk dan Jalan Pintu Besar Selatan, mulai dari Simpang Mangga Besar sampai dengan Simpang Kota Tua.
- Lokasi pekerjaan di Jalan Gajah Mada, terdapat tiga titik pekerjaan yaitu di depan PT Sumber Mesin raya, Jonisteak, pintu masuk Holiday Inn, dan pintu masuk Pasar Glodok. Selama pekerjaan berlangsung, akan terjadi pengurangan atau penyempitan Jalan pada jalur reguler sebesar kurang lebih tiga meter, tepatnya di depan PT Sumber Mesin raya, Jonisteak, dan sisi utara pintu masuk Holiday Inn. Sementara di depan pintu masuk Pasar Glodok akan terjadi pengurangan lebar lajur regular sekitar kurang lebih satu meter.
- Lokasi pekerjaan di median tengah Jalan Hayam Wuruk terrdapat 14 titik pekerjaan. Yakni tidak terjadi pengurangan lajur kendaraan selama pekerjaan berlangsung. Lokasi pekerjaan di trotoar dan lajur kendaraan reguler Jalan Pintu Besar Selatan. Terdapat titik pekerjaan pada trotoar dan badan Jalan Pintu Besar Selatan.
"Selama pekerjaan berlangsung, pada Jalan Pintu Besar Selatan arah Kota dan Arah Glodok akan terjadi pengurangan lebar lajur reguler sekitar ± 1 (satu) meter. Setelah pekerjaan selesai lalu lintas akan kembali normal," kata Pratomo.
Dia mengungkapkan, MRT Jakarta bersama SMCC-HK JO selaku kontraktor pelaksana senantiasa memastikan kenyamanan dan keselamatan para pengguna jalan tetap terjaga selama proses konstruksi berlangsung dengan memasang rambu lalu lintas, marka jalan dan lampu penerangan jalan umum (PJU)
"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan selama pekerjaan ini berlangsung. Kami mengharapkan pengertian dan kerja sama dari masyarakat untuk terus mendukung pelaksanaan proyek ini. Selain itu, kami juga berharap para pengguna jalan dan angkutan umum agar memerhatikan rambu-rambu serta mengikuti petunjuk petugas di lapangan," ujar Pratomo.
Proyek MRT Bundaran HI-Kota yang dimulai sejak 15 juni 2020, sepanjang 2.677 meter mulai dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) hingga Monumen Nasional (Monas) di Jakarta Pusat, terus menunjukkan perkembangan yang memuaskan.
Sebagai lanjutan dari pembangunan MRT Jakarta Bundaran HI-Kota, pada 20 April 2021, MRT Jakarta bersama SMCC-HK JO telah menandatangani paket kontrak 203 (CP203), dimana akan dibangun dua stasiun bawah tanah, yaitu Stasiun Glodok sepanjang 240 meter dan Stasiun Kota sepanjang 411,2 meter serta terowongan bawah tanah, yaitu mulai dari Mangga Besar sampai kota Tua sepanjang 1,4 kilometer.
Editor: Jeanny Aipassa