Puluhan Bandara-Pelabuhan Dibangun Era Presiden Jokowi Demi Wujudkan Pemerataan Ekonomi
Indonesia banyak mengembangkan infrastruktur transportasi udara pada kepemimpinan Presiden Jokowi selama 10 tahun. Ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan pelayanan kepada masyarakat, terutama di daerah 3TP (terluar, terpencil, tertinggal, dan perbatasan).
“Pembangunan infrastruktur transportasi udara di Indonesia telah mengalami kemajuan yang signifikan, di antara pencapaian utama yang telah dicapai adalah pembangunan 27 bandara baru,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan M Kristi Endah Murni di Jakarta, Kamis (9/5/2024).

Selain itu, selama pemerintahan Presiden Jokowi, Indonesia berhasil memperluas jaringan bandara dengan membangun bandara di seluruh wilayah, termasuk di daerah 3TP. Berikut daftar 27 bandara baru yang telah dibangun:
- Bandara Letung Anambas, Kepulauan Riau
- Bandara Tambelan, Kepulauan Riau
- Bandara Haji Muhammad Sidik Muara Teweh, Kalimantan Tengah
- Bandara Maratua, Kalimantan Timur
- Bandara Morowali, Sulawesi Tengah
- Bandara Siau, Sulawesi Utara
- Bandara Miangas, Sulawesi Utara
- Bandara Koroway Batu, Papua
- Bandara Kertajati, Jawa Barat
- Bandara Tebelian, Kalimantan Barat
- Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto, Kalimantan Timur
- Bandara Buntu Kunik, Sulawesi Selatan
- Bandara Kabir, Nusa Tenggara Timur
- Bandara Namniwel, Maluku
- Bandara Werur, Papua
- Bandara Rokot Sipora, Sumatera Barat
- Bandara Ngloram, Jawa Tengah
- Bandara Siboru, Papua Barat
- Bandara Nabire Baru, Papua Tengah
- Bandara Kediri, Jawa Timur
- Bandara Singkawang, Kalimantan Barat
- Bandara Banggai Laut, Sulawesi Tengah
- Bandara Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara
- Bandara Mandailing Natal, Sumatera Utara
- Bandara Pohuwato, Gorontalo
- Bandara Kulon Progo, Yogyakarta
- Bandara Sobaham, Yahukimo
Dari daftar di atas, Bandara Sobaham saat ini masih proses pembangunan dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2024. Selain pembangunan bandara baru, pemerintah juga melakukan rehabilitasi dan pengembangan fasilitas bandara, dengan tujuan untuk meningkatkan standar layanan dan keselamatan penerbangan.
Adapun fasilitas-fasilitas baru dan ditingkatkan seperti landasan pacu yang diperpanjang, terminal yang diperluas, dan berbagai rehabilitasi lainnya. Setidaknya sebanyak 64 bandara yang direhabilitasi dan dikembangkan.
“Pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi udara selain bertujuan meningkatkan aksesibilitas ke daerah 3TP, pemerintah berharap untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah yang sebelumnya terpinggirkan. Ini menciptakan peluang investasi baru, menggerakkan sektor pariwisata, dan memperluas pasar bagi produk-produk lokal,” ucap Kristi.
Menurutnya, infrastruktur transportasi udara juga memiliki dampak positif secara sosial dengan memfasilitasi akses ke layanan kesehatan, pendidikan, dan sosial lainnya di daerah terpencil. Hal ini membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mengurangi kesenjangan antar wilayah.