PUPR Ajak Masyarakat Hemat Air saat El Nino: Lebih Baik Tidak Makan daripada Tidak Minum
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengajak masyarakat untuk hemat dalam menggunakan air saat El Nino. Diketahui, El Nino akan menyebabkan musim kemarau panjang di Indonesia.
Plt. Direktur Jenderal Sumber Daya Air PUPR, Jarot Widyoko mengatakan untuk menangani dampak kekeringan akibat El Nino, masyarakat harus memprioritaskan penggunaan air. Menurutnya, air diprioritaskan untuk kebutuhan konsumsi terlebih dahulu, sebelum masuk mengairi pertanian.
Adapun, kemarau akibat El Nino diperkirakan akan berlangsung dari Agustus hingga Oktober mendatang.
"Antisipasi awal dalam penanganan musim kemarau, sekarang sudah mulai bulan Agustus, dan kami fokus kepada periode bulan Agustus - Oktober," tutur Jarot dalam Forum Group Discussion di Kantornya, Senin (7/8/2023).
Saat ini, kata Jarot, PUPR telah menyiapkan tampungan air lewat ketersediaan 223 bendungan dengan total volume pemantauan 4,37 miliar m3, 332 situ dengan total volume pemantauan 48,02 juta m3, 3.454 embung dengan total volume pemantauan 170,56 juta m3.
Kemudian, juga sudah disiapkan 114 Danau dengan volume pemantauan 17,47 miliar m3, dan 8.213 dengan kapasitas 72,02 m3/d. Namun, volume pemanfaatan atau pemantauan dari tampungan air tersebut makin lama akan semakin berkurang.
Hal itu karena puncak El Nino akan berlangsung di bulan Agustus ini. Maka dari itu, Jarot meminta kepada para Kepala Balai yang ada di daerah untuk bisa seoptimal mungkin memanfaatkan air yang tersisa sebagai dampak dari kekeringan.
"Irigasi dengan air minum, duluan mana yang kita prioritaskan, adalah air minum. Jadi di lapangan harus bisa memutuskan untuk memprioritaskan, lebih baik tidak makan daripada tidak minum," kata Jarot.
Tak cuma itu, Jarot menjelaskan saat ini pihaknya juga telah menyiapkan beberapa alat berat untuk mengantisipasi dan mobilisasi air dari daerah yang masih cukup air ke daerah yang kurang, seperti 297 unit mobil tangki, 172 unit excavator, 102 unit amphibious excavator, 42 unit mobile pump, 26 unit alat bor, 17 unit truck trailer, 132 unit dump truck, 5 unit mobil pickup, 146 unit mesin pompa.
"Misalnya daerah mana yang kekeringan, kirim pakai mobil tangki, atau datangkan alat bor. Kita masih punya waktu untuk membantu masyarakat," ujarnya.
Editor: Puti Aini Yasmin