Purbaya Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5,7 Persen di Akhir 2025
Menurut Purbaya, langkah strategis yang diambilnya adalah membalik pesimisme di pasar dengan memindahkan dana negara yang sebelumnya mengendap di Bank Indonesia (BI) ke perbankan.
Ia memaparkan data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang sempat menurun, namun naik signifikan di Oktober ke level 121,2.
Langkah fiskal non-ekspansif ini dimulai pada Agustus dengan pemindahan dana negara sebesar Rp200 triliun, yang membuat laju pertumbuhan uang di sistem melonjak dari hampir nol menjadi lebih dari 13 persen.
"Ini yang hijau naik ke atas, itu tumbuhnya 13 persen lebih... ekonominya melambat [sebelum injeksi]. Boleh kita bilang ekonomi sepanjang ini diperlambat habis-habisan," kata Purbaya.
Meskipun laju pertumbuhan uang turun sedikit di bulan Oktober menjadi 7,8 persen, Purbaya menegaskan telah mendorong stimulus tambahan sebesar Rp76 triliun lagi ke sistem.
Purbaya menekankan bahwa injeksi uang total Rp276 triliun tersebut bukan merupakan ekspansi fiskal dan tidak mengubah postur APBN. Itu hanya langkah manajemen kas yang cermat.
"Ini tidak ada ekspansi fiskal, fiskalnya tetap sama, tapi kita manage dengan lebih bagus sehingga ekonominya bisa terus tumbuh," ujar Purbaya.
Editor: Puti Aini Yasmin