Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Raksasa Akuntansi Ernst & Young PHK 3.000 Karyawan di AS

Rabu, 19 April 2023 - 09:34:00 WIB
Raksasa Akuntansi Ernst & Young PHK 3.000 Karyawan di AS
Raksasa akuntansi, Ernst & Young melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) 3.000 karyawan di Amerika Serikat (AS). (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

CALIFORNIA, iNews.id - Raksasa akuntansi, Ernst & Young melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) 3.000 karyawan di Amerika Serikat (AS). Perusahaan beralasan memangkas pekerja karena kelebihan kapasitas di beberapa bagian perusahaan.

Mengutip BBC, pengumuman PHK karyawan ini muncul beberapa hari setelah perusahaan membatalkan rencana untuk membubarkan divisi audit dan konsultasinya.

Pemangkasan ini memengaruhi sekitar 5 persen tenaga kerja di AS. Selain itu, perusahaan menjanjikan sejumlah dukungan kepada karyawan yang terdampak.

"Keputusan ini tidak terkait dengan tinjauan tersebut, namun merupakan bagian dari manajemen bisnis yang sedang berlangsung," ujar manajemen Ernst & Young dikutip, Rabu (19/4/2023).

EY menyebut, PHK karyawan dilakukan setelah menilai dampak dari kondisi ekonomi saat ini, tingkat retensi karyawan yang kuat, dan kelebihan kapasitas di beberapa bagian perusahaan.

Langkah ini dilakukan saat sejumlah perusahaan di AS bersiap menghadapi penurunan ekonomi.

Sementara, raksasa akuntansi lainnya, KPMG juga dilaporkan telah mengumumkan PHK di AS. Sementara, Accenture dan McKinsey merupakan beberapa nama besar yang telah mengumumkan pemangkasan tenaga kerja dalam beberapa bulan terakhir.

Accenture memangkas 19.000 pekerja atau sekitar 2,5 persen staf secara global, sementara McKinsey dilaporkan memangkas sekitar 1.400 posisi atau 3 persen karyawannya.

Ernst & Young, salah satu dari empat pemain besar yang mendominasi industri akuntansi, telah mengusulkan pemisahan divisi audit dan konsultasi sebagai cara untuk mengatasi pengawasan dari regulator tentang konflik kepentingan antara unit audit dan konsultan.

Namun, rencana itu dibatalkan setelah perusahaan di AS mengajukan keberatan tentang bagaimana menyusun pemisahan divisi tersebut.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut