Raksasa Manufaktur 3M PHK 6.000 Karyawan demi Pangkas Pengeluaran
MINNESOTA, iNews.id - Raksasa manufaktur Amerika Serikat (AS), 3M Co berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 6.000 karyawan. Langkah ini merupakan putaran kedua PHK karyawan setelah sebelumnya perusahaan memangkas 2.500 karyawan pada Januari lalu.
Mengutip Reuters, 3M menargetkan pemangkasan karyawan hingga 10 persen. PHK dilakukan untuk mengendalikan biaya di tengah melemahnya penjualan barang elektronik. Dengan pemangkasan tersebut, 3M berharap dapat menghemat biaya hingga 900 juta dolar AS atau setara Rp13,4 triliun.
Chief Financial Officer 3M, Monish Patolawala menuturkan, bisnis elektronik perusahaan turun 35 persen pada kuartal I 2023. Menurutnya, hal ini terjadi karena konsumen telah mengubah pola pengeluaran lebih banyak pada barang non-diskresioner dan pengecer telah secara agresif mengurangi tingkat inventaris mereka.
"Sehubungan dengan kuartal pertama tahun lalu, konsumen telah mengubah pola pengeluaran mereka ke lebih banyak barang non-diskresioner dan pengecer secara agresif mengurangi tingkat persediaan mereka," ujar Patolawala dikutip, Rabu (26/4/2023).
Sementara itu, permintaan barang manufaktur turun dalam beberapa bulan terakhir. Konsumen telah menghabiskan lebih sedikit untuk barang dan lebih banyak untuk pengalaman akhir-akhir ini, dan bisnis bersiap untuk mengantisipasi resesi.