Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Geger! Inara Rusli Ternyata Founder Kajian Teman Searah
Advertisement . Scroll to see content

Ramai soal Wacana Tarik Iuran Pariwisata lewat Tiket Pesawat, Ini Penjelasan Kemenko Marves

Senin, 22 April 2024 - 20:37:00 WIB
Ramai soal Wacana Tarik Iuran Pariwisata lewat Tiket Pesawat, Ini Penjelasan Kemenko Marves
Kemenko Marves menyebut wacana membebankan iuran pariwisata melalui tiket pesawat masih dalam tahap kajian awal. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ramai di media sosial terkait wacana pemerintah membebankan iuran pariwisata melalui tiket pesawat. Rencananya iuran tersebut akan dimuat dalam Rancangan Peraturan tentang Dana Abadi Pariwisata Berkualitas.

Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) buka suara mengenai wacana iuran pariwisata tersebut. Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves, Odo RM Manuhutu menuturkan, saat ini wacana tersebut masih dalam tahap kajian awal bersama para pihak terkait dan diskusi yang melibatkan berbagai sektor.

Odo memastikan kajian tersebut tentunya akan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti dampak ekonomi dan sosial. Selain itu, kajian turut mempertimbangkan upaya untuk mendukung peningkatan target pergerakan wisatawan nusantara.

"Berbagai kebijakan terkait pariwisata berkualitas bertujuan untuk memberikan manfaat signifikan yang dampaknya akan dirasakan oleh masyarakat. Upaya ini sekaligus mendukung Indonesia Emas 2045," ujar Odo dalam keterangannya, Senin (22/4/2024).

Odo menambahkan, rancangan ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem pariwisata berkualitas yang berlandaskan pada empat pilar, yaitu daya saing infrastruktur dasar, pengelolaan pariwisata berkelanjutan, keunikan destinasi, dan layanan pariwisata bernilai tinggi.

"Salah satu upaya konkrit menuju pariwisata berkualitas adalah konservasi lingkungan dengan melakukan antara lain rehabilitasi hutan bakau yang mempunyai kapasitas besar dalam menyerap karbon," tuturnya.

"Sebagaimana riset dari CIFOR, hutan bakau merupakan salah satu hutan terkaya karbon di kawasan tropis, yang mengandung lebih dari 1000 Mg karbon per hektar (Brief Center for International Forestry Research-CIFOR 2023)," ucapnya.

Odo menjelaskan, sebanyak 85 persen aktivitas wisata domestik menggunakan angkutan darat, 3 persen menggunakan angkutan perairan dan 12 persen menggunakan angkutan udara.

Adapun faktor penetapan harga tiket pesawat sebesar 72 persen ditentukan oleh empat aspek yaitu avtur (35 persen), overhaul dan pemeliharaan pesawat yang termasuk impor suku cadang (16 persen), sewa pesawat (14 persen), dan premi asuransi pesawat (7 persen).

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut