Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menkop Ferry Juliantono: Koperasi Harus Jadi Tulang Punggung Kemakmuran Bangsa
Advertisement . Scroll to see content

Rayakan Hari Koperasi Nasional ke-74, Menkop Teten Gaungkan Moto "Untung Bareng Koperasi"

Senin, 12 Juli 2021 - 14:26:00 WIB
Rayakan Hari Koperasi Nasional ke-74, Menkop Teten Gaungkan Moto
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenkopUKM), Teten Masduki, menggaungkan moto "Untung Bareng Koperasi" dalam rangka memperingati Hari Koperasi Nasional ke-74.

Menurut dia, peringatan Hari Koperasi Nasional ke-74 ini, dilakukan dengan rangkaian kegiatan secara virtual sebagai bentuk adaptasi terhadap kondisi terkini pandemi Covid-19 di Indonesia. 

"Semoga tidak mengurangi esensi dan semangat dari kegiatan peringatan Hari Koperasi ke-74," ungkap Teten, saat memberi sambutan dalam dalam Puncak Peringatan Hari Koperasi Nasional ke-74 Tahun 2021 di Jakarta, Senin(12/7/2021). 

Teten mengatakan, moto dari peringatan Hari Koperasi Nasional ke-74, yakni "Untung Bareng Koperasi", didasari semangat untuk membangun kesadaran masyarakat Indonesia bahwa koperasi memiliki potensi besar untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. 

"Selain peningkatan ekonomi anggota, koperasi diharapkan juga menjadi lembaga sosial dan lembaga pendidikan bagi anggota dan masyarakat," imbuh Teten. 

Dia menyebutkan, perjuangan bersama untuk menjadikan koperasi sebagai sokoguru ekonomi Indonesia masih terus berlanjut. 

"Perlu kita akui bahwa koperasi belum sepenuhnya menjadi pilihan utama kelembagaan ekonomi rakyat," ucap Teten.

Hal ini ditunjukkan oleh dua faktor. Pertama, masih rendahnya partisipasi penduduk menjadi anggota koperasi (8,41 persen). Angka tersebut masih di bawah rata-rata dunia yakni di 16,31 persen. 
Kedua, lanjut Teten, yaitu masih rendahnya kontribusi koperasi terhadap perekonomian nasional yang saat ini sebesar 5,1 persen. 

Dia menjelaskan, memasuki tahun kedua pandemi Covid-19, kondisi disruptif terus berpengaruh pada sosial-ekonomi masyarakat.

Dampak negatif pandemi Covid-19 tidak hanya memukul sektor kesehatan, namun juga berbagai sektor perekonomian dengan ragam konsekuensi seperti PHK, penurunan omset usaha, dan penerapan kebijakan untuk efisiensi biaya. Koperasi sebagai salah satu badan usaha pun turut terdampak. 

"Sejak 3 Juli lalu, pemerintah menerapkan PPKM darurat di pulau Jawa dan Bali, menyusul beberapa daerah lainnya sebagai langkah yang harus diambil untuk menurunkan dan mengendalikan penyebaran kasus Covid-19. Saya mengajak seluruh kalangan masyarakat untuk secara bersama-sama dukung kebijakan tersebut," ujar Teten 

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut