JAKARTA, iNews.id - Kementerian Agama (Kemenag) mendorong agar calon jemaah umrah untuk tidak mengajukan pengembalian dana (refund). Hal ini menyusul penghentian sementara kunjungan umrah dari luar Arab Saudi akibat virus korona.
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag Arfi Hatim mendorong agar calon jemaah umrah melakukan penjadwalan ulang (reschedule) keberangkatan umrah. Namun, opsi refund tetap dibuka.
Hutama Karya Uji Laik Fungsi Tol Sinaksak-Simpang Panei, Targetkan Operasi di Nataru
"Tapi yang mau refund akan berlaku syarat dan ketentuan dengan bukti-bukti yang telah dikeluarkan biro penyelenggara umrah, misal enggak dapat 100 persen, sehingga refund enggak bisa 100 persen, tolong dipahami," kata Arfi di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Minggu (8/3/2020).
Arfi mengatakan, calon jemaah umrah lebih baik menjadwal ulang keberangkatan. Dia juga menjamin tidak akan ada biaya tambahan yang dibebankan kepada calon jemaah meski jadwal keberangkat berubah.
"Kami pastikan reschdule tersebut tanpa ada tambahan biaya, iIni kondisi force majeure yang tidak diinginkan semua, sehingga semua pihak ada empati," kata Arfi.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku