Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pria China Ini Jadi Miliarder usai Bisnis Kedai Teh Melantai di Bursa AS, Hartanya Tembus Rp43 Triliun
Advertisement . Scroll to see content

Reli Wall Street Berlanjut Dipicu Ekspetasi Penurunan Suku Bunga The Fed

Selasa, 19 Desember 2023 - 07:07:00 WIB
Reli Wall Street Berlanjut Dipicu Ekspetasi Penurunan Suku Bunga The Fed
Lantai perdagangan New York Stock Exchange (NYSE) atau dikenal dengan sebutan Wall Street. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Bursa saham AS atau Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Senin (18/12/2023) waktu setempat, atau Selasa (19/12/2023) dini hari WIB.

Reli Wall Street berlanjut dipicu ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) yang semakin meningkat di tahun mendatang. Selain itu, pelaku pasar juga optimistis dengan data ekonomi penting yang akan diumumkan pekan ini.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) bertahan stabil di 37,306.02, S&P 500 (.SPX) naik 21,37 poin atau 0,45 persen menjadi 4,740.56. Sedangkan Nasdaq Composite (.IXIC) bertambah 90,89 poin, atau 0,61 persen menjadi 14,904.81.

Reli yang luas namun moderat mendorong S&P 500 dan Nasdaq memperoleh keuntungan yang solid, sementara Dow Jones berakhir stagnan.

“Pasar sedang menuju ke arah The Fed yang mulai menurunkan suku bunganya tahun depan,” kata Tom Hainlin, ahli strategi investasi nasional di US Bank Wealth Management di Minneapolis. 

Wall Street terus melanjutkan kenaikan selama tujuh minggu berturut-turut, kenaikan mingguan terpanjang S&P 500 sejak 2017.

Dari 11 sektor utama di S&P 500, jasa komunikasi (.SPLRCL) mengalami kenaikan paling besar, dengan real estate (.SPLRCR) dan utilitas (.SPLRCU) mengakhiri sesi dengan warna merah.

Saham energi S&P 500 bertambah 0,8 persen. United States Steel (X.N) melonjak 26,1 persen ke level tertinggi dalam 12 tahun setelah Nippon Steel Jepang (5401.T) mengumumkan akan membeli pembuat baja tersebut dalam kesepakatan senilai 14,9 miliar dolar AS termasuk utang.

Apple (AAPL.O) merosot 0,9 persen karena larangan Tiongkok terhadap iPhone dan gadget buatan luar negeri lainnya mendapatkan momentum.

VF Corp (VFC.N) turun 7,8 persen menyusul pengumuman bahwa mereka sedang menyelidiki aktivitas "tidak sah" pada sistem komputernya, yang mengganggu beberapa bisnisnya, termasuk kemampuan untuk memenuhi pesanan di situs e-commerce-nya.

S&P 500 sekarang berjarak sekitar 1,2 persen dari penutupan tertinggi sepanjang masa, di tengah meningkatnya optimisme mengenai penurunan suku bunga kebijakan pada tahun 2024, sebuah semangat yang coba dikendalikan oleh para pembuat kebijakan Fed pada hari Senin.

Presiden Fed Chicago, Austan Goolsbee, memperingatkan bahwa bank sentral belum berkomitmen untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat. 

Sementara Presiden Fed Cleveland, Loretta Mester, mengatakan pasar keuangan telah "sedikit lebih maju" dari bank sentral sehubungan dengan waktu dan tingkat pemotongan suku bunga. pemotongan suku bunga.

Meski begitu, pasar keuangan memperkirakan kemungkinan sebesar 63,4 persen bahwa bank sentral akan menurunkan suku bunga target dana Fed sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan moneter bulan Maret, menurut alat FedWatch CME.

“Masih ada keterputusan antara investor yang memperhitungkan lima hingga enam pemotongan tahun depan dan The Fed yang menunjukkan tiga pemotongan,” ujar Hainlin. 

Dia mengungkapkan, pasar terus bergerak mendahului The Fed dan tampaknya hal ini menyiratkan bahwa tidak terlalu penting berapa banyak pemotongan yang dilakukan, yang penting adalah akan ada pemotongan.

Pekan ini, Departemen Perdagangan diperkirakan akan merilis laporan PDB kuartal ketiga, diikuti oleh laporan Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), yang akan mencakup pertumbuhan pendapatan, konsumsi konsumen, dan pertumbuhan ekonomi. pengeluaran, dan yang terpenting, inflasi.

Meningkatnya serangan yang dilakukan oleh kelompok militan terhadap kapal-kapal di Laut Merah membuat harga minyak mentah naik karena kekhawatiran pasokan, yang pada gilirannya meningkatkan stok energi (.SPNY), yang sebagian besar tertinggal akibat kenaikan baru-baru ini.

Jumlah obligasi yang naik melebihi jumlah obligasi yang menurun di NYSE dengan rasio 1,12 banding 1; di Nasdaq, rasio 1,15 banding 1 mendukung penurunan.

Volume di bursa AS adalah 11,75 miliar lembar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,88 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut