Rencana Right Issue MNC Digital Entertainment (MSIN) Disetujui OJK

JAKARTA, iNews.id - PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) mengumumkan rencana penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue perseroan telah disetujui Otorotas Jasa Keuangan (OJK) melalui pernyataan efektif pada Jumat (3/2/2023).

Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, menyambut baik pernyataan efektif dari OJK terhadap rencana right issue MNC Digital Entertainment.

Kisruh Pertalite Bercampur Air di Jawa Timur, Masyarakat Diminta Kritis dan Utamakan Fakta

"Kami sangat senang dengan kabar dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," kata Hary Tanoesoedibjo, dalam pernyataan tertulis, Jumat (3/2/2023).

MSIN akan menerbitkan 1.144.440.000 saham baru, di mana setiap pemegang 10 saham perseroan yang namanya tercatat saat penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Februari 2023 berhak mendapatkan 1 HMETD.

Hary Tanoe: MSIN Kembangkan Sayap ke Asia Tenggara, Kemudian Go Global

Untuk setiap 1 HMETD diberikan kebebasan untuk membeli 1 saham baru yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp4.900 per saham yang harus dibayar lunas pada saat pengajuan perintah pelaksanaan HMETD.

Adapun dana yang dihasilkan dari right issue akan digunakan untuk:

RUPSLB MNC Digital (MSIN) Setujui Rights Issue dan Private Placement

1. Pelunasan terhadap sebagian atau seluruh pembayaran atas surat sanggup kepada Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) & MNC Vision Networks Tbk (IPTV), untuk proses akuisisi RCTI+, 7 portal umum dan berita, dan Vision+ dengan total nilai Rp3,38 triliun.

2. Ekspansi bisnis keberlanjutan Perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada potensi aliansi dan/atau kerja sama dengan pihak ketiga, demi meningkatkan cakupan operasional Perseroan diluar Indonesia.

3. Modal kerja untuk meningkatkan output konten yang dihasilkan oleh Perseroan, dalam bentuk video, audio, artikel/text, game, dll untuk seluruh platform yang ada dibawah naungan Perseroan dan dengan secara berkelanjutan memperkaya fitur-fitur yang ada di dalam platform tersebut.

Hary Tanoesoedibjo mengatakan, hasil dari HMETD ini sebagian akan digunakan untuk pembayaran surat sanggup yang di keluarkan oleh MNCN dan IPTV untuk transaksi konsilidasi aset digital milik MNC Media ke dalam MSIN yang diyakini dapat meningkatan performa perseroan dalam jangka panjang.

"Selain itu, kami juga akan menggunakan dana tersebut untuk ekspansi bisnis melalui kemungkinan untuk kemitraan dengan pemain global yang kami optimis dapat menambahkan nilai dan keuntungan untuk perseroan," ungkap Hary Tanoesoedibjo.

Mengacu pada halaman 7 pada prospektus penerbitan HMETD MSIN, disebutkan bahwa ada pengurangan nilai sebesar Rp2,4 triliun di dalam segmen laba bersih pasca periode penyesuaian proforma" untuk tahun yang berakhir pada Juni 2022.

Dampak penyesuaian proforma tersebut disebabkan oleh penerapan PSAK 38 paragraf 12 yang mengacu kepada akuisisi RCTI+, 7 portal umum dan berita, dan Vision+, dengan asumsi terjadi pada periode sebelumnya (2021 dan 2020).

Dengan demikian, selisih hasil kepemilikan kolektif RCTI+, 7 portal umum & berita, dan Vision+ dicatat oleh Perseroan sebagai efek dari penyesuaian proforma (tidak termasuk laba usaha).

Selanjutnya, untuk lebih memahami laba bersih operasional Perseroan, dapat dilihat pada keterangan sebelum penyesuaian di atas, pada periode yang berakhir di bulan Juni 2022 yang tercatat sebesar Rp280 miliar.

MSIN adalah grup konten dan hiburan digital paling terintegrasi di negara ini, berfokus pada produksi dan distribusi konten dan IP dalam berbagai format untuk berbagai platform media, platform digital,media sosial, dan game dan e-sports.

Pustaka konten Perseroan merupakan yang terbesar di Indonesia dengan lebih dari 300.000 jam konten digital, 500-700 unggahan pada media sosial setiap hari nya, dan 70.000 artikel yang di edarkan setiap bulan.

Selain itu, manajemen artis MSIN juga tetap menjadi yang terbesar di Indonesia, menampung hampir 600 talent yang didukung dengan berbagai keterampilan dan latar belakang yang berbeda.

Dua superapp milik Perseroan, RCTI+ dan Vision+, telah menunjukkan peningkatan yang luar biasa dalam meningkatkan daya tariknya dan memantapkan posisinya di industri.

Pada Desember 2022, RCTI+, aplikasi superapp AVOD milik MSIN telah memperoleh total 66,9 juta Pengguna Aktif Bulanan, jumlah yang mengesankan dan diperkirakan akan terus meningkat.

Vision+, aplikasi superapp SVOD Perseroan telah berhasil mendapatkan 2,4 juta pelanggan dengan 40 juta Pengguna Aktif Bulanan, sementara tujuh portal online MSIN juga memiliki daya tarik yang mengesankan dengan berhasil memiliki lebih dari 85 juta Pengguna Aktif Bulanan.

Selain itu, kehadiran MSIN pada media sosial juga tumbuh secara signifikan menghasilkan hampir 2 miliar penayangan setiap bulan dan mendapatkan follower media sosial yang sangat besar di tiga platform utama: YouTube, Facebook, dan Tiktok.

Tahun 2022 juga merupakan momen penting bagi divisi gaming khusus Perseroan, PT Esports Star Indonesia (ESI). Pada November 2022, MNCN secara resmi telah meluncurkan game Multiplayer Battle Arena (MOBA) online pertamanya yang disebut “Fight of Legends”. Bisnis game diharapkan akan menjadi katalis utama perseroan di kemudian hari karena akan dapat diakses di seluruh dunia.

Editor: Jeanny Aipassa