Resmi Jadi Emiten, Barito Energy (BREN) Proyeksi Bagi Dividen 60 Persen Mulai 2024

JAKARTA, iNews.id - PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) memproyeksikan akan membagi dividen sebesar 60 persen dari laba bersih perseroan kepada pemegang saham mulai tahun 2024.

Perusahaan panas bumi milik Prajogo Pangestu ini, telah resmi menjadi emiten (perusahaan tercatat) ke-69 di Bursa Efek Indonesia (BEI) per hari ini, Senin (9/10/2023).

Pertamina Pasok 430 Ribu Barel Base Fuel ke Jaringan SPBU BP, Vivo, dan Shell

Manajemen BREN menyampaikan rencana pembayaran dividen bakal dimulai dengan mengacu pada laporan keuangan tahun buku 31 Dessember 2023.

"Tidak ada negative covenant yang dapat menghambat perseroan melakukan pembagian dividen kepada pemegang saham," kata manajemen dalam prospektus, Senin (9/10/2023).

Barito Renewables Energy Patok Harga IPO Rp780, Incar Dana Rp3,13 Triliun

Secara historis, emiten pembangkit listrik tenaga panas bumi milik Prajogo Pangestu ini belum pernah melakukan pembayaran dividen. Namun, entitas perseroan yakni Star Energy Group Holdings Pte Ltd (SEGHPL) tercatat pernah membayarkan dividen pada 2020, 2021, dan 2022, sebelum dilakukan restrukturisasi dan akuisisi oleh BREN

Tahun 2020, SEGHPL menyalurkan dividen senilai USD76,03 juta atau USD354 per saham, lalu pada 2021 sebanyak USD20,17 juta atau USD16.136 per saham, dan pada 2022 sebanyak USD47,5 juta atau setara USD38.025 per saham.

IPO Barito Renewables (BREN) Dongkrak Saham BRPT Tembus Level Tertinggi dalam 3 Tahun

Manajemen memastikan pembagian dividen bakal dilakukan asalkan perseroan membukukan laba bersih pada suatu tahun buku. Kebijakan ini diambil dengan melalui persetujuan pemegang saham.

Penetapan, jumlah, dan pembayaran dividen juga bergantung terhadap sejumlah faktor termasuk hasil operasi, arus kas, kecukupan modal, hingga kondisi perseroan dan anak usahanya.

Berdasarkan laporan keuangan audited per 31 Maret 2023, BREN menggenggam laba periode tahun berjalan senilai 29,24 juta dolar AS atau sekitar Rp458,082 miliar. Realisasi itu melandai 3,07 persen yoy dari Maret 2022 sebanyak 40,91 juta dolar AS atau setara Rp640,908 miliar.3

Adapun saldo laba yang masih digenggam akhir Maret 2023 mencapai 439,08 juta dolar AS atau sekitar Rp6,878 triliun, dengan nilai ekuitas-net mencapai 220,45 juta dolar AS atau sekitar Rp3,453 triliun.

Editor: Jeanny Aipassa