Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rosan Ungkap Progres Negosiasi Pembayaran Utang Kereta Cepat Whoosh dengan China
Advertisement . Scroll to see content

Restrukturisasi Garuda Indonesia Rampung, Begini Kesepakatannya

Sabtu, 31 Desember 2022 - 10:12:00 WIB
Restrukturisasi Garuda Indonesia Rampung, Begini Kesepakatannya
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) merampungkan proses restrukturisasi yang diintensifkan sejak akhir 2021 lalu. (Foto: Okezone)
Advertisement . Scroll to see content

Tahapan ini yang kemudian dilanjutkan dengan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu  (PMTHMETD) atau private placemenet, di mana GIAA telah melakukan pendistribusian saham dalam rangka konversi utang sebesar 25,80 miliar lembar saham atau senilai Rp5,05 triliun, yang termasuk didalamnya realisasi Obligasi Wajib Konversi.

“Dengan serangkaian pendistribusian saham baru tersebut, Garuda saat ini memiliki komposisi kepemilikan saham yang terdiri dari kepemilikan Pemerintah sebesar 64,54 persen, Trans Airways sebesar 7,99 persen, saham publik sebesar 4,83 persen, serta saham kreditur sebesar 22,63 persen,” katanya.

Melengkapi penyelesaian tahapan penerbitan saham baru tersebut, perseroan juga telah menerbitkan Sukuk Baru sebagai bagian dari tindak lanjut restrukturisasi atas Global Sukuk senilai 500 juta dolar AS yang telah direstrukturisasi menjadi sukuk baru, dengan nilai pokok sebesar 78,01 juta dolar AS dengan tenor jatuh tempo sembilan tahun sejak diterbitkan. 

Adapun jumlah distribusi periodik yakni, sebesar 6,5 persen tunai atau selama dua tahun pertama atas pilihan Trustee, sebesar 7,25 persen yang harus dibayar dalam bentuk natura (payable in-kind/PIK).

Lebih lanjut, GIAA juga telah menerbitkan instrumen Surat Utang Baru, sebagai bagian dari skema restrukturisasi untuk kreditur yang terklasifikasi sebagai pemberi sewa, kreditor sewa pembiayaan, pabrikan pesawat, para vendor MRO dan para kreditur utang usaha luar negeri yang berhak menerima surat utang baru sesuai rencana perdamaian, dengan jumlah pokok awal sebesar 624,21 juta dolar AS dengan tenor jatuh tempo selama sembilan tahun sejak diterbitkan.

“Dengan outlook kinerja yang terus menunjukan pertumbuhan yang positif serta progress positif yang dicapai dalam memperkuat landasan hukum atas berbagai tahapan restrukturisasi ini, kami optimistis tahun 2023 akan menjadi momentum untuk bertransformasi menjadi entitas bisnis yang semakin agile, adaptif, dan berdaya saing, serta mengedepankan fokus profitabilitas kinerja usaha,” ucap Irfan.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut