Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menko Airlangga Sebut Pabrik BYD Sudah 90 Persen, Kapan Beroperasi?
Advertisement . Scroll to see content

RI-Australia Berpeluang Jadi Pemain Utama Global Value Chains Baterai dan Mineral Penting

Selasa, 04 Juli 2023 - 09:51:00 WIB
RI-Australia Berpeluang Jadi Pemain Utama Global Value Chains Baterai dan Mineral Penting
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyaksikan penandatanganan Rencana Aksi untuk implementasi MoU antara Pemerintah Negara Bagian Western Australia and Kadin pada Selasa (4/7/2023) Juli 2023 di Sydney, Australia. Foto: Kemenko Perekonomian
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kerja sama Indonesia-Australia berpotensi membuka peluang kedua negara menjadi pemain utama global value chains untuk memasok baterai dan mineral penting global. Ini berupaya diwujudkan melalui penandatanganan Rencana Aksi untuk implementasi Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Negara Bagian Western Australia and Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyaksikan penandatanganan Rencana Aksi tersebut pada Selasa (4/7/2023) di Sydney, Australia. Penandatanganan Rencana Aksi dilakukan oleh Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid, dan Premier of Western Australia Hon Roger Cook MLA. Rencana Aksi ini untuk mendetailkan implementasi dari MoU yang telah ditandatangani pada 21 Februari 2023 di Perth oleh Ketua Kadin Arsjad Rasjid dan Deputy Premier Hon Roger Cook MLA. 

“Rencana Aksi merupakan tindak lanjut dari komitmen yang dibuat pada B20/G20 November 2022 lalu,” kata Ketua Indonesia-Australia Business Council (IABC) George Marantika dalam keterangannya, Selasa (4/7/2023).

Rencana Aksi tersebut berkaitan dengan kerja sama critical minerals untuk periode 2023-2025. Kolaborasi tersebut didukung dalam semangat economic powerhouse yang diusung Indonesia-Australia Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) tepat pada saat tiga tahun implementasinya sejak berlaku 5 Juli 2023.

Kerja sama yang menjadi fokus dalam Rencana Aksi ini, mencakup pilar Rantai Pasok, Environmental, Social and Governance (ESG), dan Pengembangan Tenaga Kerja Terampil. Kerja sama tersebut membidik pencapaian industri baterai dan mineral penting yang memberi nilai tambah, tangguh, dan berkelanjutan di kedua negara.

“Kemitraan antara Indonesia dan Western Australia dapat membuka peluang besar di sektor mineral penting (critical minerals), mengingat Australia Barat memiliki cadangan mineral yang melimpah untuk menghasilkan baterai electric vehicle (EV). Australia akan menjadi pemasok lithium dan Indonesia akan menjadi pemasok nikel, di mana keduanya merupakan komponen utama dalam produksi EV,” ujar Dubes RI Canberra Siswo Pramono.

Kedua negara dapat berkontribusi lebih besar pada global value chains untuk memasok kebutuhan baterai dan mineral penting global. Indonesia diproyeksikan menjadi manufacturing powerhouse (pusat pengolahan) dengan potensi cadangan nikel dan tenaga kerja Indonesia yang berlimpah, dengan kemudahan akses berbagai bahan baku seperti lithium dan didukung oleh standar dan keahlian dari Australia.

“Penandatanganan Rencana Aksi ini merupakan hal yang penting untuk menangkap peluang dan mempertemukan pihak yang terlibat dalam sektor critical minerals, dengan pihak yang mendukung pembiayaan guna mewujudkan kerja sama yang lebih konkret,” ujar Menko Airlangga.

Peluncuran Rencana Aksi direncanakan akan dilakukan pada September 2023 di Jakarta dalam kegiatan Dialog Tingkat Tinggi Tahunan, di mana Perth akan menjadi penyelenggara pada pertemuan tahun berikutnya.

Dalam pertemuan tersebut Menko Airlangga didampingi Sesmenko Perekonomian Susiwijono dan Deputi Kerja Sama Internasional Kemenko Perekonomian Edi Pambudi. Penandatanganan Rencana Aksi ini dilakukan sebagai bagian dari rangkaian acara dan kegiatan pertemuan pelaku usaha kedua negara. Hadir Dubes RI di Canberra, Siswo Pramono, Konsul Jenderal Indonesia di Perth, Listiana Operananta, Ketua Indonesia-Australia Business Council (IABC), George Iwan Marantika, serta perwakilan Pemerintah Indonesia dan Australia, dan para pelaku usaha Indonesia yang tergabung dalam Kadin. 

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut