Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Asosiasi PLTA Tolak Skema Power Wheeling di RI, Apa Alasannya?
Advertisement . Scroll to see content

RI Punya Pembangkit Listrik Manual Berusia 101 Tahun, Bagaimana Bentuknya?

Selasa, 03 September 2024 - 21:34:00 WIB
RI Punya Pembangkit Listrik Manual Berusia 101 Tahun, Bagaimana Bentuknya?
PLTA Bengkok di Dago, Bandung (foto: iNews.id/Anggie)
Advertisement . Scroll to see content

BANDUNG, iNews.id - Siapa sangka pembangkit listrik berusia lebih dari 1 abad ternyata masih digunakan di Dago, Bandung, Jawa Barat. Lokasinya tepat berada di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bengkok dan telah berdiri sejak tahun 1923 silam.

Saat ini, PLTA ini masih beroperasi secara manual. PLTA Bengkok dikelola oleh PT PLN Indonesia Power yang merupakan anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

Adapun PLTA Bengkok memiliki tiga unit pembangkit dengan kapasitas total 3 x 1,05 kilowatt (kW), sementara satu unit lainnya adalah PLTA Dago yang memiliki kapasitas 700 kW. Sehingga, total pembangkit ini daya mampu pasok listrik bersih sebesar 3,15 Megawatt (MW).

Menurut Senior Manager PLN IP Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Saguling, Doni Bakar meskipun berusia 100 tahun lebih, PLN IP mengoperasikan PLTA Bengkok dengan cara-cara baru, salah satunya dengan menerapkan pola asset management guna memetakan dan memelihara aset tua tersebut.

PLTA Bengkok berusia 101 tahun di Bandung (foto: iNews.id/Anggie)
PLTA Bengkok berusia 101 tahun di Bandung (foto: iNews.id/Anggie)

Pihaknya, kata dia, memelihara PLTA secara periodik maintenance atau berbasis waktu. Proses pemeliharaan juga dilakukan dengan menggunakan preventive maintenance, dengan melakukan inspeksi rutin setiap hari.

"Ataupun juga kita menggunakan teknologi terbaru melalui predictive maintenance, bisa kita menggunakan termografi. Jadi kita foto, dari foto kelihatan mana spot yang panas, mana yang masih aman, itu kita olah dan kita lakukan pemeliharaan," kata Doni saat ditemui di PLTA Bengkok, Bandung, Selasa (3/9/2024). 

Selain itu, PLTA Bengkok juga mempunyai feature tribologi terkait pelumasnya. Kemudian juga ada feature untuk memastikan vibrasi di turbin kita.

“Jadi kita ukur, kalau vibrasinya melebihi (batas) toleransi, kita perlu melakukan langkah perbaikan," tutur dia. 

Menurut Doni, ongkos perawatan PLTA Bengkok relatif murah karena berbeda dengan pembangkit termal yang memiliki temperatur dan putaran tinggi hingga 3.000 RPM.

"Kalau di PLTA tuh di sini kita putarannya rendah, hanya 750 RPM, temperaturnya dingin. Otomatis untuk biaya operasi lebih murah. Kalau di sini mungkin sekitar Rp200-300 per kWh untuk kita biaya produksi," ucapnya.

Dengan langkah-langkah itu, PLTA Bengkok mampu tetap prima meski telah lebih dari 100 tahun beroperasi. Ia berharap PLTA ini bisa mendukung energi hijau di Tanah Air.

“Kami berkomitmen untuk menjaga PLTA Bengkok terus eksis menjadi pembangkit energi hijau yang berkelanjutan. Ini menjadi bagian dari sejarah panjang pemanfaatan energi ramah lingkungan di Indonesia,” ujar Doni.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut