Rilis Buku Biografi, Erick Thohir Ceritakan Perjalanan Hidup dan Kariernya
JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meluncurkan buku biografi berjudul '(Bukan) Kisah Sukses Erick Thohir'. Buku ini menceritakan tentang perjalanan hiudp hingga kariernya.
Buku ini ditulis oleh jurnalis yang meraih penghargaan Anugerah Adinegoro, Abdullah Sammy. Erick mengatakan Sammy sangat dekat dan begitu memahami perjalanan hidup dan karier dirinya.
"Ada kalanya berjalan sukses atau sebaliknya. Sesuai tajuknya, buku ini mengulas dinamika tersebut. Ada saat sukses maupun yang bukan sukses. Tapi Alhamdulillah, dinamika itu banyak memberi pelajaran dan pendewasaan diri," kata dia saat peluncuran buku tersebut di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (10/11/2022).
Erick menuturkan, ragam fase pendewasaan diri yang dia lalui tersaji secara kronologis dalam buku ini. Salah satu dari fase pendewasaan itu, saat dia memasuki fase transisi di era remaja. Erick mengaku sempat mengalami fase sulit, seperti menghadapi lingkungan pergaulan yang tidak ramah.
Selain itu, dia juga menceritakan lika-liku dan pasang surut dirinya dalam membangun usaha. Bahkan, dia sempat mengalami usaha yang harus tutup. Erick pun menceritakan tentang kehilangan kawan sekaligus mentor hidup, yakni sang ayah tercinta, Haji Muchamad Teddy Thohir.
"Semua fase sulit yang pernah saya lalui mungkin tak banyak orang yang tahu. Buku ini menyajikan kisah tersebut untuk memberi gambaran bahwa banyak fase sulit yang saya lalui hingga memasuki titik seperti saat ini," ucap dia.
Erick mengatakan '(Bukan) Kisah Sukses Erick Thohir' merupakan buku kedua. Pada 2011, dia meluncurkan buku pertama berjudul 'Pers Indonesia di Mata Saya'. Erick melihat ada sisi-sisi baru yang diungkap dari buku ini.
"Jika buku pertama banyak membahas soal perjalanan saya di bisnis media, maka buku ini mengulas berbagai hal baik hidup hingga karier," ujarnya.
Pria kelahiran Jakarta itu menyebut banyak informasi yang ditulis dalam buku ini berisi peristiwa yang tidak tersorot atau diketahui media. Sebagai bagian dari transparansi, Erick sengaja menuangkan informasi tersebut dalam buku ini secara apa adanya.
"Saya mengapresiasi karya saudara Sammy, meskipun tentu saja apa yang dituliskan oleh Sammy adalah fakta-fakta tentang saya yang dipahami dan ditafsirkan oleh penulis. Oleh karena itu, mungkin buku ini bisa jadi jendela buat publik untuk mengetahui life journey dari seorang Erick Thohir," tuturnya.
Seperti halnya biografi, Erick mengatakan, tentu saja tak mungkin merekam secara utuh seluruh sisi kehidupan seorang manusia, namun ia menyebut buku ini mewakili sebagian besar apa yang dijalani dalam hidup selama ini. Bagi Erick, buku ini berguna juga sebagai cermin untuk melihat apa yang kurang, atau harus dikoreksi, karena sebagai manusia tentu tak lepas dari kekurangan dan kelemahan.
"Semoga apa yang baik bisa diambil oleh pembaca, dan yang buruk ditinggalkan bagi saya untuk diperbaiki," ucap Erick.
Dia berharap buku ini dapat memperkaya literasi di Indonesia. Harapannya kepada para pembaca, khususnya generasi muda, jangan pernah menyerah pada keadaan sesulit apa pun tantangan dan cobaan yang dihadapi.
Editor: Jujuk Ernawati