Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jumlah Investor Pasar Modal RI Tembus 20 Juta, Meningkat 34,8 Persen
Advertisement . Scroll to see content

Rudiantara Ungkap Alasan Tokopedia Cs Ragu IPO di BEI

Kamis, 13 Desember 2018 - 14:43:00 WIB
Rudiantara Ungkap Alasan Tokopedia Cs Ragu IPO di BEI
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara. (Foto: Okezone.com)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah mengaku tidak mudah untuk mendorong perusahaan rintisan (startup) yang sudah unicorn untuk masuk Bursa Efek Indonesia (BEI). Keputusan untuk menawarkan saham perdana ke publik (initial public offering/IPO) tergantung pada pemodal.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara mengatakan, pemerintah telah berupaya mengajak startup unicorn untuk listing di BEI. Namun, perusahaan tersebut masih ragu lantaran mereka terus mendapat kucuran dana dari pemodal meski tidak menjadi perusahaan Tbk.

"Saya bicara kepada mereka tapi kan yang memiliki unicorn sekarang venture capital. Itu juga mereka melihatnya uang saya masuk seberapa kalau delisted kan mereka bisa exit dan mereka harus mendapatkan keuntungan. Jadi ekspektasi mereka pasti besar," ucap Rudiantara di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (13/12/2018).

Startup mendapat predikat unicorn saat valuasi perusahaan menyentuh 1 miliar dolar AS. Saat ini ada empat perusahaan di Indonesia yang menyandang predikat unicorn, yaitu Grab, Go-Jek, Tokopedia, dan Bukalapak. Traveloka dikabarkan akan menjadi unicorn kelima dalam waktu dekat apabila sukses memperoleh pendanaan baru.

Namun, dia berharap sebagian perusahaan tersebut bisa IPO sebelum menyentuh level decacorn dengan valuasi 10 miliar dolar AS. Saat ini, baru Grab yang sudah menyandang gelar tersebut.

Menurut Mantan Komisaris PT Indosat Tbk itu, jika perusahaan itu saat menyentuh decacorn, langkah IPO akan semakin sulit. Pasalnya, nilainya akan susah diserap pasar yang terbatas.

"Kalau sudah keburu decacorn itu kan 10 miliar dolar AS, sekitar Rp150 triliun, at least market cap-nya Rp150 triliun. Nah kalau begitu, bisa enggak ekosistem bursa Indonesia menampung," ucap dia.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menambahkan, startup unicorn harus segera IPO di BEI. Hal ini penting untuk memperkuat pasar keuangan domestik.

"Banyak perusahaan unicorn tapi belum ada yang melantai di bursa. Dari empat, minimal dorong lah beberapa. Kalau ini bisa di dorong masuk bursa saya yakin bursa akan menggelembung," katanya.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut