Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah ke Rp16.723 per Dolar AS
Advertisement . Scroll to see content

Rupiah Nyaris Tembus Rp15.000 per Dolar AS, Ekonom: BI Perlu Segera Naikkan Suku Bunga

Selasa, 05 Juli 2022 - 09:40:00 WIB
Rupiah Nyaris Tembus Rp15.000 per Dolar AS, Ekonom: BI Perlu Segera Naikkan Suku Bunga
Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. (Foto: dok iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar rupiah terpantau nyaris menembus Rp15.000 per dolar Amerika Serikat (AS). Pada Selasa (5/7/2022), kurs rupiah terpantau sebesar Rp14.985 per dolar AS. 

Menanggapi hal ini, ekonom sekaligus Direktur CELIOS, Bhima Yudhistira, mengatakan Bank Indonesia (BI) perlu segera menaikkan suku bunga acuan. Pasalnya, pelemahan rupiah dikhawatirkan memicu imported inflation atau kenaikan biaya impor terutama pangan. 

"Sejauh ini, imported inflation belum dirasakan karena produsen masih menahan harga di tingkat konsumen. Tapi ketika beban biaya impor sudah naik signifikan akibat selisih kurs maka imbasnya ke konsumen juga," ungkap Bhima kepada MNC Portal di Jakarta, Selasa (5/7/2022).

Menurut dia, melemahnya rupiah terhadap dolar AS juga membuat beban utang luar negeri sektor swasta meningkat. Pasalnya, pendapatan sebagian besar diperoleh dalam bentuk rupiah sementara bunga dan cicilan pokok berbentuk valas. 

"Situasi currency missmatch akan mendorong swasta lakukan berbagai cara salah satunya efisiensi operasional. Tidak semua perusahaan swasta yang memiliki ULN lakukan hedging," ungkap Bhima.

Terkait dengan itu, lanjutnya, Bank Indonesia perlu menaikkan suku bunga acuan untuk mengendalikan inflasi dan mengurangi beban utang luar negeri sektor swasta. 

"BI perlu naikkan 25-50 bps suku bunga untuk tahan aliran modal keluar. Tapi, menaikkan suku bunga acuan berimbas kepada pelaku usaha korporasi, UMKM maupun konsumen. Cicilan KPR dan kendaraan bermotor bisa lebih mahal," tutur Bhima.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut