Rusia Ancam Setop Pasokan Gas Jika Tak Dibayar Pakai Rubel
MOSKOW, iNews.id - Rusia menyatakan, negara-negara asing yang tidak bersahabat harus mulai membayar gas dalam mata uang rubel mulai hari ini, Jumat (1/4/2022). Jika tidak, maka Rusia akan menyetop pasokan gas.
Presiden Rusia Vladimir Rutin telah menandatangani dekrit yang menyatakan, pembeli harus membuka rekening dalam mata uang rubel di bank Rusia mulai 1 April 2022.
"Tidak ada yang menjual apa pun kepada kami secara gratis, dan kamu juga tidak akan melakukan amal, yaitu kontrak yang ada akan dihentikan," kata Putin, dikutip dari BBC.
Permintaan Putin dipandang sebagai upaya untuk meningkatkan mata uang rubel yang telah anjlok akibat sanksi Barat.
Keputusan Putin ini berarti pembeli gas Rusia harus membuka rekening di Gazprombank Rusia dan mentransfer euro atau dolar AS ke dalamnya. Gazprombank kemudian akan mengubahnya menjadi rubel, yang kemudian akan digunakan untuk melakukan pembayaran gas.
Putin mengatakan, peralihan ke rubel dimaksudkan untuk memperkuat kedaulatan Rusia, dan akan mematuhi kewajibannya pada semua kontrak, jika negara-negara Barat memenuhinya. Sementara Jerman mengatakan perubahan yang diumumkan oleh Putin sama dengan pemerasan.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina, negara-negara Barat telah mengeluarkan sanksi ekonomi dan perdagangan terhadap Rusia, tetapi Uni Eropa tidak melarang minyak atau gas, tidak seperti AS dan Kanada. Pasalnya, negara-negara anggotanya sangat bergantung pada gas Rusia.
Uni Eropa mendapatkan sekitar 40 persen gasnya dan 30 persen minyaknya dari Rusia, serta tidak memiliki pengganti yang mudah jika pasokannya terganggu. Sementara itu, Rusia saat ini mendapat 400 juta euro per hari dari penjualan gas ke Uni Eropa dan tidak memiliki cara untuk mengalihkan pasokannya ke pasar lain.
Bagi Kremlin, ini dirancang untuk menunjukkan eskalasi dramatis dalam pertempuran ekonomi antara Barat dan Rusia atas invasi Ukraina.
Adapun Putin telah menegaskan akan menyetop pasokan gas ke Eropa jika pelanggan Barat menolak untuk membayar pasokan dalam mata uang rubel. Namun, dalam praktiknya, pelanggan Eropa hanya perlu mengubah dealer mata uang mereka ke Gazprombank. Bank itu telah dibiarkan terhubung ke SWIFT untuk memungkikan negara-negara Uni Eropa membayar pengiriman gas dan minyak Rusia, demi kelangsungan perdagangan energi.
Editor: Jujuk Ernawati