Rusia Bakal Tutup Pipa Gas Nord Stream 1 selama 3 Hari
BERLIN, iNews.id - Rusia bakal menghentikan pasokan gas ke Eropa selama tiga hari pada akhir bulan melalui pipa utamanya ke wilayah tersebut. Hal ini menambah tekanan di wilayah tersebut karena berusaha untuk mengisi bahan bakar menjelang musim dingin.
Mengutip CNN Business, Sabtu (20/8/2022), perintah pemeliharaan yang tidak terjadwal pada pipa Nord Stream-1 memperdalam kebuntuan energi antara Moskow dan Brussel yang telah membantu mengirim lonjakan inflasi di wilayah tersebut dan meningkatkan risiko penjatahan dan resesi.
Gazprom menyampaikan, penutupan selama tiga hari karena satu-satunya kompresor gas pipa yang tersisa membutuhkan perawatan, namun langkah itu akan membawa gangguan lebih lanjut terutama untuk Jerman, yang sangat bergantung pada pengiriman dari Moskow untuk menggerakkan industrinya.
Penutupan terbaru mengikuti pemeliharaan tahunan terjadwal selama 10 hari yang berlangsung pada bulan Juli dan menimbulkan kekhawatiran apakah Rusia akan melanjutkan pasokan yang telah berkurang sejak pertengahan Juni.
Sebelumnya, Jerman telah memberi Uniper dana talangan 15 miliar euro (atau setara 15,1 miliar dolar AS) setelah Rusia secara drastis memotong aliran dan memaksanya untuk membeli gas di tempat lain dengan harga yang jauh lebih tinggi.
Dampak ekonomi Jerman yang lebih luas disorot dalam data harga produsen pada hari Jumat yang pada bulan Juli mengalami kenaikan tertinggi, baik tahun-ke-tahun dan bulan-ke-bulan, karena biaya energi yang meroket.
Pipa Nord Stream sejauh ini hanya beroperasi dengan mengalirkan seperlima dari kapasitasnya. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa Rusia dapat menghentikan aliran sepenuhnya menuju musim dingin dan membuat Jerman lebih sulit untuk mengisi fasilitas penyimpanan.
Gazprom mengatakan, pekerjaan pemeliharaan di stasiun kompresor gas Trent 60 yang tersisa akan dilakukan bersama dengan Siemens. Kelompok Rusia sebelumnya menyalahkan peralatan yang rusak atau tertunda untuk aliran yang lebih rendah.
Editor: Aditya Pratama