Rusia Bantah Gagal Bayar Utang, Begini Penjelasan Kremlin
MOSKOW, iNews.id - Rusia menolak klaim pada hari Senin yang menyebut bahwa pihaknya telah gagal bayar utang luar negeri (default). Adanya anggapan gagal bayar karena Moskow terkena sanksi besar-besaran yang secara efektif memutuskan dari sistem keuangan global.
Mengutip Reuters, Rusia terus membayar Eurobonds-nya dalam mata uang asing sesuai dengan kondisi penerbitan, namun transfer kupon dolar dan euro yang dilakukan pada bulan Mei tidak didapatkan investor.
"Pernyataan default benar-benar tidak dapat dibenarkan. Fakta bahwa Euroclear menahan uang ini dan tidak membawanya ke penerima bukanlah masalah kami. Sama sekali tidak ada alasan untuk menyebut situasi seperti itu sebagai default," ujar Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov dikutip, Selasa (28/6/2022).
Pada hari Senin, Kementerian Keuangan Rusia mengatakan bahwa tindakan perantara keuangan asing berada di luar kendali pihaknya dan meminta pemegang obligasi asing untuk berbicara langsung dengan mereka yang menahan pembayaran.
“Tidak diterimanya uang oleh investor tidak terjadi karena kurangnya pembayaran tetapi karena tindakan pihak ketiga dan yang tidak secara langsung disebut sebagai situasi default dengan mengeluarkan dokumentasi,” tulis keterangan kementerian.
Ketika pengabaian Amerika Serikat (AS) berakhir dan Uni Eropa memberikan sanksi kepada National Settlement Depository (NSD), lembaga kliring barat Euroclear dan Clearstream versi Rusia. Pekan lalu Moskow membayar kupon berikutnya dalam mata uang valas dalam rubel.
Presiden Vladimir Putin memerintahkan bahwa kewajiban utang akan dianggap terpenuhi setelah pembayaran rubel sama dengan jumlah valas yang harus dibayar. Pemegang obligasi perlu membuka rekening di bank Rusia untuk menerima pembayaran.
Moskow tidak akan memblokir konversi pembayaran menjadi valas dan transfernya ke luar negeri, tetapi investor perlu mengatakan secara tertulis bahwa mereka tidak memiliki klaim terhadap Rusia.
Editor: Aditya Pratama