Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Indonesia Kerja Sama dengan Rusia, Bikin Kapal Cepat Ramah Lingkungan
Advertisement . Scroll to see content

Rusia Batalkan Kesepakatan Laut Hitam, Uni Eropa Dorong Ekspor dari Ukraina Lewat Jalur Darat

Rabu, 19 Juli 2023 - 09:54:00 WIB
Rusia Batalkan Kesepakatan Laut Hitam, Uni Eropa Dorong Ekspor dari Ukraina Lewat Jalur Darat
Pelabuhan Odesa di Ukraina, yang menjadi pusat ekspor gandum dan pupuk, diserang Rusia. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

BRUSSELS, iNews.id - Uni Eropa mendorong ekspor gandum dan pupuk dari Ukraina dilakukan lewat jalur darat, setelah Rusia membatalkan Kesepakatan Laut Hitam yang dimediasi Perserikatan bangsa-Bangsa (PBB), pada Senin (17/7/2023). Kesepakatan Laut Hitam merupakan kesepakatan terkait ekspor gandum Ukraina.  

Dorongan tersebut, disampaikan Komisi Eropa yang berbasis di Brussels, Belgia, setelah Rusia menyerang Pelabuhan Odesa, yang menjadi hub ekspor gandum dan pupuk Ukraina, pada Selasa (18/7/2023) waktu setempat. 

Atas serangan itu, Komisi Eropa mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Turki kembali membawa Rusia ke perundingan Kesepakatan Laut Hitam karena akan mengganggu rantai pasok ekspor dari Ukraina. 

Perdana Menteri Irlandia, Leo Varadkar, mengatakan Uni Eropa akan menanggapi serangan tersebut dengan memperluas rute ekspor gandum dan pupuk Ukraina melalui jalur solidaritas, atau jaringan jalan dan kereta api melalui negara tetangga Ukraina, antara lain Rumania dan Polandia, serta Moldova.

"Ada cara lain untuk mengeluarkan ekpor gandum dari Ukraina, misalnya melalui Rumania dan melalui Polandia. Jika Rusia bertahan dalam kebijakan mencegah Ukraina mengekspor biji-bijian dan pupuk, kita harus menemukan cara lain untuk mengeluarkan biji-bijian, " kata Leo Varadkar, di sela-sela pertemuan puncak Uni Eropa, dengan Amerika Latin dan Karibia, di Brussels, Selasa (18/7/2023). 

Sebelum Rusia menyerang pada Februari 2022, sekitar tiga perempat dari produksi gandum, minyak nabati, dan pupuk Ukraina diekspor ke Eropa, China, dan Afrika, melalui Pelabuhan Odesa melewati Laut Hitam. 

Namun Komisi Eropa menyampaikan hal itu telah berubah sejak Rusia memulai perang dan sekitar 60 persen ekspor biji-bijian Ukraina sekarang melewati jalur solidaritas UE.

Menanggapi serangan Rusia ke Pelabuhan Odesa, diplomat top Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan hal itu merupakan upaya Presiden Rusia, Vladimir Putin, sebagai senjata kelaparan bukan hanya bagi kawasan Uni Eropa tetapi dunia.

"Itu berarti ratusan ribu orang di seluruh dunia akan kekurangan makanan pokok. Mereka menggunakan kelaparan sebagai senjata. Ini adalah salah satu hal terburuk yang bisa dilakukan Putin," kata Josep Borrell. 

Namun dia menilai upaya memperluas ekspor biji-bijian melalui jalur darat sangat sensitif untuk Polandia dan beberapa negara Uni Eropa lainnya, yang berbatasan dengan Ukraina di mana petani lokal mendapat tekanan dari peningkatan impor Ukraina.

"Apa yang dilakukan Rusia sangat salah, itu tidak hanya akan mempengaruhi orang-orang di Ukraina, itu akan mempengaruhi orang-orang di bagian termiskin di dunia," tutur Josep Borrell.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut