Saham-saham Kasino Makau Berguguran, Kehilangan Rp256 Triliun karena Regulasi China
BEIJING, iNews.id - Saham-saham operator kasino Makau berguguran dan kehilangan rekor nilai pasar gabungan sebesar 18 miliar dolar AS atau Rp256,6 triliun pada Rabu (15/9/2021). Itu terjadi setelah pengumuman pemerintah akan merevisi aturan kasino untuk memperketat pembatasan pada operator, termasuk menunjuk perwakilan pemerintah untuk mengawasi perusahaan di pusat perjudian terbesar di dunia tersebut.
Indeks Intelijen Bloomberg dari enam operator kasino terbesar di Makau anjlok 23 persen. Operator Amerika melihat aksi jual terburuk, dengan saham Sand China merosot 33 persen, sedangkan Wynn Macau anjlok 34 persen. Itu merupakan penurunan paling tajam yang pernah terjadi. Adapun saham Galaxy Entertainment Group jatuh 20 persen, menjadi penurunan terdalam dalam satu dekade.
Pemerintah Makau menyatakan akan memulai periode konsultasi publik selama 45 hari pada 15 September 2021 untuk membahas revisi aturan. Beberapa topik yang akan dibahas, di antaranya berapa banyak lisensi yang akan diberikan, berapa lama masa berlaku, dan tingkat pengawasan oleh pemerintah.
Adapun lisensi akan berakhir pada Juni 2022 dan pembaharuan lisensi dimaksudkan untuk memperketat kontrol. Selain menunjuk perwakilan pemerintah, revisi aturan juga mengusulkan peningkatan kepemilikan saham lokal perusahaan kasino. Para pelaku industri dan analis khawatir setelah pengumuman tersebut karena tindakan keras China pada sektor-sektor game hingga pendidikan yang pada akhirnya menyentuh Macau.
"Masalah kasino adalah kelanjutan dari tindakan keras yang cukup besar,” kata Kepala Eksekutif SpringOwl Asset Management yang berbasis di New York dan mantan anggota dewan Las Vegas Sands, Jason Ader, dikutip dari Straits Times, Kamis (16/9/2021).