Sam Bankman-Fried, Salah Satu Pelaku Penipuan Keuangan Terbesar dalam Sejarah Amerika
WASHINGTON, iNews.id - Jaksa Amerika Serikat (AS) mengajukan tuntutan pidana terhadap pendiri FTX, Sam Bankman-Freid. Dia dituduh merekayasa salah satu penipuan keuangan terbesar dalam sejarah Amerika.
Departemen Kehakiman AS pada Selasa (13/12/2022) mendakwa Bankman-Fried dengan delapan dakwaaan, termasuk konspirasi untuk melakukan penipuan wire kepada pelanggan dan pemberi pinjaman, pencucian uang dan pelanggaran undang-undang dana kampanye. Bankman-Fried, yang ditangkap di Bahama pada Senin (12/12/2022) malam, menghadapi hukuman penjara bertahun-tahun jika terbukti bersalah.
Tuduhan tersebut menunjuk pada skema jangka panjang untuk menyalahgunakan simpanan pelanggannya untuk membayar utang dan biaya perusahaan perdagangan milik Bankman-Fried, Alameda Research dan untuk melakukan investasi. Konspirasi tersebut terjadi sejak dia mendirikan FTX pada 2019 hingga kebangkrutan bursa kripto yang pernah memiliki valuasi 32 miliar dolaritu pada bulan lalu.
Kegagalan FTX yang berbasis di Bahama mengakibatkan potensi kerugian miliaran dolar AS bagi jutaan kreditur, termasuk investor ritel. Kejatuhannya juga memberikan gelombang kejutan di industri kripto.
Jaksa AS untuk Distrik Selatan New York Damian Williams menggambarkan dugaan kejahatan yang dilakukan Bankman-Fried sebagai salah satu penipuan keuangan terbesar dalam sejarah Amerika. Adapun Williams telah menyetujui dakwaan terhadap Bankman-Fried pada pekan lalu.
Sementara kasus tersebut dibuka saat anggota parlemen di Washington melakukan sidang terkait kebangkrutan FTX. Bankman-Fried yang dijadwalkan memberikan kesaksian kepada Komite Jasa Keuangan DPR AS sebelum ditangkap di penthouse mewahnya oleh polisi Bahama.
Kepala Eksekutif baru FTX yang ditunjuk pengadilan, John Ray mengatakan saat sidang mengatakan, kasus FTX hanya penggelapan biasa. Sedangkan pengacara Bankman-Fried mengatakan tengah meninjau dakwaan dengan tim hukumnya dan mempertimbangkan semua opsi hukuman.
Hakim menjadwalkan sidang akan digelar pada 8 Februari 2022 tentang kemungkinan ekstradisinya untuk menghadapi dakwaan AS. Sementara dalam tuntutan perdata yang juga diajukan terhadap Bankman-Fried, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menyebut Bankman-Fried mengatur penipuan yang dimulai pada hari FTX diluncurkan dan berlanjut atas arahan pribadinya hingga November lalu. Dana pelanggan dialihkan untuk melakukan investasi usaha yang dirahasiakan, pembelian real estate mewah, dan sumbangan politik dengan nilai besar.
"Kami menuduh Sam Bankman-Fried membangun 'rumah kartu' atas dasar penipuan sambil memberi tahu investor bahwa itu adalah salah satu bangunan teraman di kripto," kata Ketua SEC Gary Gensler, dikutip dari Financial Times, Rabu (14/12/2022).
Regulator menuduhnya menipu pemodal ventura dan investor ekuitas lainnya yang memberikan 1,8 miliar dolar AS ke FTX sejak Mei 2019. Sebelum kejatuhannya, FTX telah memenangkan dukungan dari beberapa investor paling terkenal di dunia termasuk BlackRock, Sequoia Capital, dan Ontario Teachers’ Pension Plan.
Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS juga mendakwa Bankman-Fried, FTX, dan Alameda dengan penipuan dan kekeliruan material.
"Kode komputer yang ditulis oleh FTX memberikan jalur kredit tanpa batas yang efektif yang memungkinkan Alameda menarik miliaran dolar aset pelanggan dari FTX," kata regulator.
Bankman-Fried dalam beberapa minggu terakhir bersikeras dia tidak mengetahui detail dari apa yang dilakukan Alameda. Dia juga membantah melakukan kesalahan yang disengaja dan meminta maaf atas apa yang dia anggap sebagai kekeliruan dan kesalahan.
Sementara itu, SEC menuduh Bankman-Fried memiliki kendali penuh dan akses ke informasi di FTX dan Alameda. Bahkan dia diduga mengarahkan keputusan investasi dan operasional di Alameda. Regulator mengklaim Bankman-Fried telah melakukan sejumlah cara untuk menyembunyikan miliaran dolar dari saldo pelanggan FTX yang disimpan di Alameda.
Editor: Jujuk Ernawati