Sambangi Pasar, Panja Pangan Tidak Temukan Minyak Goreng Curah Rp14.000
BOGOR, iNews.id - Minyak goreng curah Rp14.000 per liter belum ditemui di pasaran. Hal ini diketahui dari kunjungan Panja Pangan dan Barang Kebutuhan Pokok Komisi VI DPR ke Pasar Cibinong, Bogor, Selasa (12/4/2022).
Wakil Ketua Komisi VI DPR, Mohamad Hekal mengatakan, kunjungan tersebut bertujuan untuk memantau ketersediaan dan harga kebutuhan barang pokok selama bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri.
"Kita datang untuk melihat kondisi stok pangan yang ada di Pasar Cibinong ini supaya kebutuhan masyarakat terpenuhi menjelang hari raya Idulfitri. Yang kita pantau hari ini adalah kondisi harga-harga," ujar Hekal di Pasar Cibinong, Selasa (12/4/2022).
Dari kegiatan tersebut, Hekal menyampaikan bahwa harga minyak goreng curah masih dibanderol di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp14.000 per liter.
"Temuan kami di dalam pasar, minyak goreng curah masih belum dihargai Rp14.000 sebagaimana yang diharapkan," kata dia.
Selain itu, pihaknya juga mendapati harga daging sapi masih tinggi. Namun, dia tidak menampik kondisi ini, bahkan diprediksikan harganya akan cenderung lebih tinggi lagi hingga Idulfitri tiba.
"Kita lihat harga daging juga masih tinggi dan di perkirakan akan cenderung lebih tinggi lagi sampai Idul Fitri. Itu yang menjadi concern kami," ucapnya.
Untuk telur, Hekal menyebut harga di pasaran dipatok Rp24.000 per kilogram (kg). Dia menyebut harga ini masih di batas aman untuk pedagang dan konsumen. Sebab, biaya produksi dari peternak sudah di level Rp21.000 per kilogaram.
"Harga telur Rp24.000 (per kg) ini akan terus kami jaga untuk kepentingan masyarakat yang beternak, dan bagi konsumen juga masih terjangkau," tuturnya.
Kemudian, Hekal menambahkan, untuk tahu dan tempe, harganya masih mahal. Adapun penyebabnya karena harga bahan baku masih impor.
Maka dari itu, dia meminta Kementerian Perdagangan berserta Satgas Pangan bisa mengendalikan hal ini supaya menjelang hari raya Idulfitri seluruh masyarakat bisa menyambut dengan kondisi harga komoditas yang terjangkau.
"Harapan kami dari Komisi VI, masyarakat jangan dibikin susah karena harga pangan yang mahal ataupun barangnya langka," ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut hadir pula Kementerian Perdagangan, Badan Pangan Nasional, Bulog, ID Food, Berdikari, Satgas Pangan dan Bupati Bogor.
Editor: Aditya Pratama