Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hari Sumpah Pemuda, Dirut Pertamina: Pemuda Penentu Sejarah Energi Masa Depan
Advertisement . Scroll to see content

Sambut Prospek Cerah Pengembangan Panas Bumi, PGE Punya Fundamental Keuangan Kuat

Selasa, 21 Maret 2023 - 16:30:00 WIB
Sambut Prospek Cerah Pengembangan Panas Bumi, PGE Punya Fundamental Keuangan Kuat
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) siap menyambut pengembangan proyek EBT. Potensi bisnis ini besar karena Indonesia memiliki sumber daya melimpah. (Foto: dok PT Pertamina)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) siap menyambut pengembangan proyek Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang cerah. Potensi bisnis ini besar karena Indonesia memiliki sumber daya melimpah.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, potensi panas bumi di Tanah Air mencapai 23,7 GW. Memiliki kapasitas pembangkit listrik panas bumi (PLTP) sebesar 2.276 MW, pemanfaatan panas bumi di Indonesia menempati posisi kedua setelah Amerika Serikat (AS).

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno, optimistis unit usaha PT Pertamina ini bisa besar di industri panas bumi.

"Saya kira prospek bisnis yang dimiliki PGE cukup baik meskipun high risk dan high capital, tapi prospek bisnis EBT ke depan tinggi dan minat investor tinggi. Jadi prospeknya cerah ke depan," kata Eddy Soeparno, Jumat (17/3/2023). 

Dia mengakui, proyek PLTP yang digarap PGE memang butuh modal besar. Total investasi yang disiapkan perusahaan sebesar 1,6 miliar Dolar AS dalam lima tahun ke depan atau hingga 2027. Nilai ini setara Rp24,2 triliun (kurs Rp15.133 per Dolar AS).

Pihaknya melanjutkan, keputusan perusahaan melantai di bursa saham alias Initial Public Offering (IPO) belum lama ini jadi keputusan yang tepat. Sebab, emiten berkode PGEO ini meraup dana jumbo sekitar Rp9 triliun pada Februari 2023. 

"Dengan IPO ini, sebagian besar untuk modal awal proyek, bisa dilaksanakan. Tinggal bagaimana PGE dan mitra bisa menjalankannya, baik (mitra) nasional atau swasta asing. Melihat tingginya minat EBT, saya kira PGE enggak akan kesulitan dapat partner, sehingga bank akan tertarik membiayai proyek PGE ke depannya," ujar Eddy Soeparno.

Fundamental Keuangan Kuat

Sementara itu, Corporate Secretary PGE Muhammad Baron menjelaskan, sebagai salah satu pengembang energi panas bumi terbesar di dunia, PGE telah memiliki pengalaman puluhan tahun berambisi untuk meningkatkan kapasitas listrik sebanyak 600 MW dalam lima tahun ke depan. 

Dana yang diperoleh dari IPO dialokasikan untuk pengembangan usaha sebesar 85 persen dan sekitar 15 persen akan digunakan untuk pembayaran sebagian utang. Menurutnya, fundamental keuangan perusahaan kuat untuk menjalankan proyek pengembangan listrik EBT. 

"Pendanaan dari pasar modal melalui IPO diharapkan dapat mendukung percepatan pengembangan kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi," tutur Muhammad Baron.

Salah satu yang telah dilakukan adalah rencana penambahan kapasitas terpasang panas bumi sebesar 55 MW di area operasi PGE di Lumut Balai, Sumatera Selatan yang ditarget dapat selesai pada 2024.

Per September 2022, PGEO memiliki nilai kas dan setara kas sebesar 230 juta Dolar AS yang bertambah sekitar 105 juta Dolar AS dari saldo kas per 31 Desember 2021. Hal ini menunjukkan PGEO mampu mengelola kas secara baik yang utamanya didapat dari penjualan uap dan listrik ke PLN. Kontrak penjualan uap dan listrik PGEO merupakan kontrak yang bersifat jangka panjang dan selalu terbayarkan secara tepat waktu.

"Dengan tambahan dana segar IPO, PGEO masih memiliki arus kas yang cukup kuat dan mampu mengatasi kewajiban bayar utang secara tepat waktu," ujarnya.

Editor: Rizqa Leony Putri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut