Sejarah Hari Buruh yang Diperingati Tiap 1 Mei, Ada Kisah Tragis di Baliknya
Secara keseluruhan, demo berlangsung damai, tetapi semuanya berubah pada 3 Mei, di mana polisi dan pekerja Chicago bentrok di McCormick Reaper Works. Keesokan harinya, unjuk rasa direncanakan di Haymarket Square untuk memprotes pembunuhan dan melukai beberapa pekerja oleh polisi.
Protes itu berujung pada kerusuhan, sehingga dikenal sebagai Kerusuhan Haymarket atau Haymarket Affair, yang memicu gelombang represi nasional. Kejadian ini menyebabkan banyak pekerja dan aktivis buruh ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara hingga hukuman mati.
Beberapa tahun setelah Kerusuhan Haymarket dan persidangan selanjutnya mengejutkan dunia, sebuah koalisi baru dibentuk dari partai sosialis dan buruh di Eropa menyerukan demonstrasi untuk menghormati 'Para Martir Haymarket'. Pada 1890, lebih dari 300.000 orang melakukan protes pada demonstrasi May Day di London, Inggris.
Sejarah buruh 1 Mei akhirnya dianut oleh banyak pemerintah di seluruh dunia. Hari ini, May Day ditetapkan sebagai hari libur nasional di 66 negara dan secara tidak resmi dirayakan di lebih banyak negara.
Di Indonesia, May Day atau Hari Buruh Internasional juga ditetapkan sebagai hari libur nasional melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2013. Indonesia merayakannya pertama kali pada 1 Mei 1920.
May Day terus dirayakan hingga saat ini di seluruh dunia sebagai kesempatan melakukan demonstrasi dan aksi unjuk rasa untuk mendukung hak-hak pekerja. Dikutip dari International Labour Organization (ILO), tema Hari Buruh 2023 adalah World Day for Safety and Health at Work 2023 atau Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sedunia 2023.
Editor: Jujuk Ernawati