Sempat Ditentang Keluarga, Eks Manager Bank Berprestasi Ini Sukses Punya Pabrik Dimsum

JAKARTA, iNews.id - Posisinya yang nyaman dan mapan di salah satu bank swasta nasional tidak membuat Teguh bertahan. Dia justru memilih banting setir menjadi wirausaha hingga berhasil membangun pabrik dimsum dengan puluhan karyawan.

Karier Teguh di dunia perbankan dapat dikatakan cemerlang. Jabatan terakhirnya adalah branch manager dan sering mendapat penghargaan karena kerap mencapai target marketing. Namun, ada kegundahan dalam dirinya, sehingga memutuskan untuk meninggalkan pekerja tersebut.

Baca Juga

Soal Peluang PPh Final UMKM Jadi Permanen, Ini Penjelasan Menteri Maman

“Berawal dari 2015 saya resign dari kerjaan. Karena di tempat saya bekerja itu soal membiyai kredit UMKM. Ada banyak debitur yang enggak mampu membayar. kita pun menarik binis debitor di depan keluarga mereka, anak dan istrinya. Kemudian saya juga belajar soal riba. Akhirnya memutuskan untuk meninggalkan kerjaan itu," kata pemilik pabrik dimsum di Depok, Jawa Barat, dikutip dari channel YouTube Jaga Lilin, Minggu (6/2/2022). 

Saat memutuskan resign dan ingin berbisnis, Teguh bersama sang istri, Septin Aldila sempat ditentang keluarganya. Mereka juga mengaku tak tahu mau berbuat apa karena modalnya terbatas. Hingga akhirnya pasangan suami istri ini memutuskan memulai bisnis minuman botol.

Baca Juga

Kisah Kalpana Saroj dari Korban Pernikahan Anak Jadi Pengusaha Sukses di India

"Pertama itu kita jualan Thai tea di bazar-bazar karena lumayan animo dari masyarakat lumayan bagus.  Terus kita cari pasangannya, makanan apa yang cocok buat minum teh dan akhirnya kita jadi jualan dimsum," ujar Aldila.

Perempuan berkerudung ini pun menceritakan perjuangan suaminya dalam membangun bisnis dimsum. Setiap harinya, kata dia, sang suami belajar secara otodidak melalui internet, mulai dari cara membuat hingga mengolah bahan untuk bisnis kuliner. 

Baca Juga

Kisah Mantan Pengamen Sukses Bisnis Skincare Pria dengan Omzet Rp1 Miliar per Bulan

"Di sini kita uji coba mulai dari mengadon, kapan harus nyimpan, kapan harus mengukus. Bener-bener kita uji coba, sehingga sesuai dengan standar yang disukai oleh customer," ujarnya.