Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Resmi Listing di BEI, Harga Saham SUPA Tembus ARA
Advertisement . Scroll to see content
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) PT Pertamina Hulu Energi (PHE) masih proses penelaahan. Anak usaha PT Pertamina ini sebelumnya dikabarkan akan IPO pada Juni 2023 setelah sempat tertunda beberapa kali.

“Saat ini kami belum bisa memberikan secara detail karena masih dalam proses penelaahan. Sekarang belum pre-effective, tunggu saja. Mudah-mudahan bisa masuk tahun ini,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi dalam konferensi pers secara daring, Selasa (4/7/2023).

Seemntara Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury sebelumnya menyatakan, IPO PHE tergantung dinamika pasar saham. Bila kondisi pasar tidak memungkinkan, maka pelaksanan IPO dilakukan pada tahun depan. Saat ini Kementerian BUMN masih melihat perkembangan pasar. Pahala menyebut kajian dilakukan hingga dua bulan ke depannya. 

"Kita berharap kalau memang ada timing-nya, kita akan lihat dalam satu dua bulan ini. Ini kan bergantung pasar ekuitas seperti apa, kalau misalnya, enggak maka kita akan tunda mungkin akan dilihat di tahun depan," ujarnya. 

Dia menuturkan, dokumen berupa registrasi satu dan dua sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hingga saat ini koordinasi antara Kementerian BUMN dan OJK terus dilakukan. 

"Dokumen untuk registrasi pertama dan kedua sudah, tapi nanti kita akan lihat untuk registrasi berikutnya," ucapnya.

Kementerian BUMN menargetkan kapitalisasi pasar PHE senilai 20 miliar dolar AS, setelah resmi melantai di BEI. Sementara untuk membantu aksi korporasi ini, ada lima underwriter yang ditunjuk.

"Kita untuk IPO PHE ini ada kurang lebih sekitar lima joint lead underwriter asing maupun lokal termasuk Citibank, JP Morgan, Credit Swiss dalam transaksi tersebut," tutur dia.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati pada awal Juni lalu mengatakan, rencana IPO PHE telah memasuki tahap kedua, yakni pengajuan dokumen ke OJK. Selain itu, juga sudah berada di tahap pre-deal investor education.

"IPO PHE itu juga bagian dari kejutan. Jadi tunggu tanggal mainnya ya. Nanti tidak kejutan lagi kalau dibocorin," ujar Nicke, Selasa (6/6/2023) lalu.

Reuters juga sempat mengabarkan bahwa PHE telah memulai roadshow edukasi investor dalam rangka IPO. Dalam pelaksanaan IPO nanti, perseroan disebut akan menawarkan sebanyak 10 hingga 15 persen sahamnya kepada publik. Adapun dana yang diincar dari gelaran IPO mencapai 2 miliar dolar AS.

Target dana IPO tersebut akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara sepanjang tahun ini, melampaui target dana penawaran umum PT Trimegah Bangun Persada Tbk atau Harita Nickel sebesar 647 juta dolar AS. 

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut