Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Satu Dekade Shopee, Ciptakan Dampak bagi Ekosistem lewat Inovasi dan Kolaborasi
Advertisement . Scroll to see content

Sepatu Brodo, Bisnis Mahasiswa yang Kini Menjadi Brand Berkualitas Internasional

Kamis, 01 September 2022 - 18:53:00 WIB
Sepatu Brodo, Bisnis Mahasiswa yang Kini Menjadi Brand Berkualitas Internasional
Koleksi sepatu Brodo. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Merek sepatu Brodo dikenal sebagai brand lokal yang menarik karena memiliki koleksi yang tidak pasaran dan berstandar internasional. 

Siapa sangka, sepatu Brodo yang merupakan sepatu kulit lokal dengan kesan mewah dan elegan itu, merupakan bisnis yang dicetuskan Yukka Harlanda dan Putera Dwi Kurnia, saat keduanya masih berstatus mahasiswa. 

Awalnya mereka berdua berniat untuk membuka bisnis kuliner. Mereka berusaha mencari informasi bagaimana cara membuka bisnis kuliner dan setiap kendala yang biasanya dihadapi. Namun ternyata dari berbagai perbincangan yang terjadi mereka tidak merasa cocok dengan bisnis kuliner tersebut.

Sembari memutar otak, Yukka saat itu membutuhkan sepatu baru namun terkendala karena tak kunjung menemukan sepatu yang pas dengan ukuran kakinya. Sekalinya bertemu Yukka tidak menyukai modelnya dan bahkan dibanderol dengan harga yang mahal bagi kantong mahasiswa. 

Saat menduduki bangku perkuliahan, dia pergi ke pengrajin sepatu di kawasan Cibaduyut, Bandung. Dia kemudian meminta pengrajin sepatu untuk membuatkannya sepasang sepatu. Namun ia, tidak mendapati pengrajin yang mau menerima orderan sepasang sepatu saja. Kebanyakan para pengrajin itu hanya menerima minimal pembelian dengan 5 lusin sepatu.

Akhirnya, dia menemukan satu vendor yang menerima pesanan hanya satu pasang sepatu kulit sesuai dengan pesananannya. Setelah sepatu kulit itu jadi dia merasa bangga atas hasil rancangannya sendiri, dia kemudian memamerkan sepatunya tersebut kepada teman-teman kuliahnya.

Berawal dari sana, ternyata banyak teman kuliahnya yang tertarik dengan sepatu hasil rancangannya. Peluang ini kemudian dia manfaatkan dan dia membuka sistem pre-order.

Kemudian dengan bermodalkan tabungan Rp3,5 juta dan ditambah dari uang Putera sejumlah Rp3,5 juta, Yukka dan Putera berhasil mendapatkan 40 pasang sepatu dan inilah modal awal berdirinya sepatu merek Brodo. Brodo menjadi merek sepatu lokal dan mulai branding di tahun 2010.

Awalnya Yukka Harlanda dan Putera memanfaatkan forum Kaskus untuk menyebarluaskan bisnis kecil-kecilannya tersebut. Dengan masuk dalam sebuah forum terbesar di Indonesia tersebut, mereka mampu menyerap semua target pasar, dari berbagai kalangan dan rentang usia.

Mereka juga menggunakan situs terbaru dari Facebook yaitu Page. Pasalnya, jika suatu Page memiliki banyak jumlah likes, lalu admin mendorong konten tertentu, maka konten tersebut akan muncul di linimasa orang-orang yang meninggalkan like pada Page tadi.

Hal inilah yang dimanfaatkan dan diulik oleh Yukka terhadap Brodo. Facebook pun menjadi situs pertama yang dituju masyarakat, kala berseluncur di dunia internet sehingga menjadi peluang baik untuk semakin menyebarluaskan merek Brodo kepada khalayak umum.

Pengguna Page kala itu masih sangat jarang sehingga belum mengganggu lini masa pengguna Facebook. Saat itu, dalam waktu satu bulan saja, Brodo sudah memperoleh 5000 likes. Selain menggunakan Kaskus dan Facebook, mereka menyebarluaskan Brodo melalui aplikasi BBM. 

Pada tahun 2011 saat pasar sedang ramai dengan maraknya bazar dan pop-up market, Brodo mengikuti Denim market dan kedatangan tim dari The Goods Dept. Mereka menawarkan kepada Brodo untuk bergabung dengan The Goods Dept dan nantinya jika Brodo sudah bergabung dengan The Goods Dept maka Brodo dapat ikut serta di Brightspot.

Mendengar tawaran itu, Yukka dan Putera sangat senang dan menyetujui untuk bergabung dengan The Goods Dept. Produk Brodo tidak hanya masuk ke The Goods Dept, tetapi juga beberapa distro di kota-kota besar seperti Medan, Jakarta, Bandung dan juga Surabaya. Yukka Harlanda dan Putera sempat mendapatkan invoice penjualan sebesar Rp20 juta dari The Goods Dept.

Kemudian seiring dengan kesuksesan Brodo, Yukka dan Putera tidak lagi memasukkan produk mereka ke distro dan juga The Goods Dept. Mereka kembali fokus untuk memasarkan Setiap produknya melalui media sosial yang marak digunakan oleh para calon pelanggan.

Saat Yukka kembali ke Jakarta setelah selesai studi, ia merasa perlu untuk membuka sebuah kantor atau gudang penyimpanan stok produk Brodo. Kemudian setiap produk Brodo disimpan dalam sebuah bangunan yang cukup besar untuk memudahkan menyimpan stok barang dan memudahkan untuk cash on delivery (COD) dengan pembeli.

Dia akhirnya membuka toko offline Brodo dan berbagi lahan bisnis dengan adiknya yang juga membuka bisnis Barber Shop di sebelah Brodo. 
Namun, ketika menempati bangunan tersebut.

Dengan ada toko offline pelanggan akan dimanjakan dengan berbelanja langsung dan bisa melihat kualitas barang yang ingin dibelinya. Melihat peningkatan penjualan yang signifikan, Yukka Harlanda mulai membuat situs e-commerce selain melihat maraknya situs ini digunakan.

Yukka memanfaatkan peralatan dari Google seperti Google Ads dan juga Google Analytics melalui situsnya. Menurutnya situs tersebut merupakan media pemasaran yang sangat efektif karena dapat memasukkan banyak sekali konten, antara lain introduksi, katalog, dan jurnal.

Sejak tahun 2013, Brodo Store sudah ada di 4 kota besar seperti Jakarta, Bandung, Bekasi dan juga Surabaya. Namun perjalanan tentu tidak selalu mulus, Yukka dahulunya pernah dilaporkan atas dugaan penipuan. Hal ini tentu membuat dirinya down. 

Pasalnya saat itu stok Brodo habis, namun banyak orang yang masih ingin memesan produk Brodo karena euphoria THR. Oleh sebab itu, Yukka nekat untuk membuka sistem pre-order. Namun 3 bulan kemudian, barangnya belum jadi dan setelah jadi pun ternyata masih reject karena kualitasnya yang jelek sehingga ribuan pasang sepatu harus diproduksi ulang.

Brodo saat itu diprotes oleh banyak orang dan salah satunya ada yang akan melaporkannya sebagai penipuan. Namun, karena support orang-orang tersayang Yukka Harlanda tidak patah semangat.

Karena bisnis ini dibangun berdasarkan passion-nya, ia tetap bangkit dan hingga sekarang, Brodo Store bermunculan di beberapa kota dan mendapat perhatian dari para pelanggan. 

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut