Sharp dan Nokia Siap Tambah Investasi di Indonesia
Di hari yang sama, kata Harjanto, Menperin juga bertemu dengan perwakilan Nokia. Salah satu hasil pertemuan ini yaitu Nokia akan mengubah model bisnisnya dengan melibatkan mitra lokal termasuk di Indonesia dalam upaya pengembangan industri ponsel yang berskala global.
“Perkembangan bisnis ponsel saat ini memang cepat sekali trennya berubah, sehingga dengan strategi tersebut, Nokia menargetkan akan bisa menguasai sekitar 10 persen market share di Indonesia,” tutur Harjanto.
Kemenperin akan mendukung langkah yang dilakukan oleh Nokia itu sekaligus mengajak untuk meningkatkan investasinya di Indonesia.
Berdasarkan data Kemenperin, saat ini ada 30 industri komponen ponsel dan tablet di dalam negeri yang memproduksi delapan jenis komponen, yaitu PCBA, adapter (travel charger), earphone, kabel USB, chasing baterai, cell baterai lithium, bahan baku baterai lithium, serta karton box, manual box, dan kartu garansi. Sementara itu, terdapat tiga industri ponsel di dalam negeri yang telah mempunyai fasilitas surface mount technology (SMT), yakni Samsung, Satnusa dan Oksha.
Editor: Rahmat Fiansyah