Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BKPM: Premanisme dan Ormas Penyebab Naiknya Biaya Investasi di Indonesia 
Advertisement . Scroll to see content

Siap-siap, Pabrik Baterai Bakal Dibangun di Morowali

Senin, 22 Januari 2024 - 20:20:00 WIB
Siap-siap, Pabrik Baterai Bakal Dibangun di Morowali
Truk listrik Tsingshan mengisi daya di kawasan industri PT Indonesia Morowali Industrial Listrik (IMIP), Sulawesi Tengah, Jumat (19/1/2024). Foto: iNews.id/Zen Teguh
Advertisement . Scroll to see content

MOROWALI, iNews.id – Menancapkan taji sebagai pemain kakap industri pengolahan nikel dunia tak menghentikan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) untuk terus tumbuh. Mendukung ekosistem kendaraan listrik, sebuah pabrik baterai direncanakan dibangun di kawasan industri terintegrasi tersebut.

Kehadiran pabrik baterai akan melengkapi 54 industri yang saat ini beroperasi di IMIP. Jika terealisasi, Taman Tsingshan (julukan lain IMIP) akan kian komplet karena saat ini telah berdiri berbagai pabrik pemurnian (smelter) dan pengolahan biji nikel serta daur ulang baterai.

Managing Director PT IMIP Hamid Mina menuturkan, seperti kebanyakan tenant di IMIP, investasi pabrik baterai berasal dari China. Sayangnya, dia belum menjelaskan rinci tentang rencana tersebut, termasuk nilai investasi.

“Moga-moga tahun ini (mulai). Sekarang masih studi kelayakan,” tutur Hamid di Morowali, pekan lalu.

Mengenai kapasitas produksi, pengusaha tambang kawakan itu juga belum mengungkap pasti. Yang jelas, kata dia, pabrik baterai itu tidak langsung besar karena prinsipnya menyesuaikan kebutuhan. Pada fase awal, diproyeksikan baterai akan digunakan untuk memasok kebutuhan internal.

IMIP merupakan kawasan industri berbasis nikel dengan mata rantai industri terpanjang di dunia. Berdiri pada 2013, luas kawasan mencapai 5.000 hektare dan sedang dikembangkan menuju 6.000 hektare.

 Sebanyak 54 industri berada di tempat ini. Selain PT Sulawesi Mining Investment (SMI) sebagai pabrik pertama, terdapat PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), PT Indonesia Guang Ching Nickel and Stainless Steel Industry (GCNS), PT QMB New Energy Materials (QMB) dan lainnya.

Puluhan industri itu belum termasuk fasilitas pendukung mulai pelabuhan (terminal khusus) dengan kapasitas sampai dengan 150 juta ton/tahun dan power plant dengan kapasitas 5.319 MW.

Pembangkit listrik itu akan terus dikembangkan. Saat ini power plant berkapasitas 1.520 MW juga sedang tahap pembangunan. Selain itu terdapat pula bandara khusus dan ketersediaan air baku hingga 6.000 liter per detik.

IMIP dibangun atas kerja sama Bintang Delapan Group, SMI dan Tsingshan Holding Group dari China. Sebelum membangun industri berbasis nikel di Morowali, Tsingshan Group memiliki 3 unit produksi nikel pig iron (npi) dengan kapasitas 2 juta ton dan 3,4 juta ton Stainless Steel. 

Berdasarkan laman situs resmi IMIP, Tsingshan Group merupakan perusahaan terbesar di dunia di bidang pengolahan nikel dan sudah menguasai teknologi pengolahan yang lengkap dengan teknologi maju dan modern. Saat ini produk utama IMIP yakni nikel, stainless steel dan carbon steel.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut