Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sosok Yi He, Pendiri Binance yang Kini Jabat Co-CEO
Advertisement . Scroll to see content

Siapa Caroline Ellison? Sosok Cerdas, Anak Ekonom Ternama di Balik Jatuhnya FTX

Minggu, 20 November 2022 - 14:26:00 WIB
Siapa Caroline Ellison? Sosok Cerdas, Anak Ekonom Ternama di Balik Jatuhnya FTX
Caroline Ellison, aosok cerdas, anak ekonom ternama di balik jatuhnya FTX. Foto: Twitter Carolinecapital
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK, iNews.id - Perhatian publik beralih ke Caroline Ellison karena posisinya di Alameda Research. Ini adalah perusahaan perdagangan kuantitatif yang terkait dengan FTX, yang telah mengajukan kebangkrutan pada pekan lalu. 

FTX yang pernah menjadi bursa kripto terbesar kedua di dunia, jatuh menjadi tumpukan taruhan berisiko senilai 32 miliar dolar AS dan token tidak berharga, yang dikatakan oleh CEO barunya, John J Ray sebagai kegagalan kontrol perusahaan terbesar yang dilihat dalam kariernya. Adapun Alameda, perusahaan yang dipimpin Ellison adalah salah satu arsiteknya. 

Mengutip Forbes, Ellison adalah anak perempuan dari ekonom ternama. Ayahnya adalah Glenn Ellison yang saat ini adalah kepala ekonom di Massachusetts Institute of Technology (MIT). Sedangkan ibunya, Sara Fischer Ellison adalah dosen departemen ekonomi di universitas. 

Ellison dibesarkan di luar Boston, di sebuah rumah tangga yang penuh dengan angka-angka. Saat anak-anak lain bermain Lego, Ellison mempelajari statistik Bayesian sebelum sekolah menengah. Saat ayahnya ulang tahun, dia yang masih kanak-kanak tidak memberi kartu ucapan tapi studi ekonomi tentang harga boneka binatang di Toys 'R' Us. 

Sebagai seorang matematikawan alami, sekolah menengah adalah laboratorium untuk kecintaan Ellison pada angka dan dia berkompetisi berkali-kali dalam Math Prize for Girls, kompetisi nasional yang menarik anak muda paling cerdas di negara itu. Tapi minatnya jauh melampaui matematika, dan sebagai senior, dia menerima sebutan terhormat dalam olimpiade linguistik. 

Dia juga menyukai buku. Orang tuanya membacakan dia buku Harry Potter pertama ketika dia berusia 3 tahun. Kemudian dia membaca buku kedua sendiri pada usia 5 tahun. 

Pada saat Ellison masuk Stanford University jurusan matematika pada 2012, ambisi profesionalnya mulai terbentuk. Ruth Ackerman, seorang profesor matematika yang mengajar Ellison di Stanford 10 tahun yang lalu, menyebut mantan mahasiswinya itu cerdas, fokus, dan sangat matematis.

Lulus dari Stanford, Ellison menjadi trader di Jane Street, tempat dia bertemu Sam Bankman-Fried. Mereka terikat pada kepentingan bersama dalam altruisme yang efektif. 

"Mereka sangat menyukai (Altruisme Efektif), banyak orang di Jane Street, dan itu tipikal. Idenya adalah bahwa hal terbaik bagi dunia adalah menjadi sangat kaya, dan kemudian menyumbangkannya. Itu sangat mementingkan diri sendiri," kata Tom Gill, mantan trader di Jane Street yang bekerja dengan Ellison dan Bankman-Fried.

Setelah Bankman-Fried meyakinkannya untuk terjun ke Alameda pada 2018, Ellison menyadari bahwa dia telah tiba di sebuah startup yang serampangan. 

"Ini sangat mirip, kami tidak benar-benar tahu apa yang kami lakukan," kata Ellison kepada Forbes

Di sana, dia juga bertemu dengan orang kepercayaan Bankman-Fried, yakni Nishad Singh, Gary Wang, dan Sam Trabucco, yang masing-masing akan mengambil peran eksekutif bersama Bankman-Fried. Mereka juga berbagi ikatan diam-diam atas minat mereka pada altruisme yang efektif.

Kemudian Bankman-Fried meluncurkan FTX pada 2019 berkat pendanaan awal dari Binance. Sementara itu, Ellison menjadi CEO Alameda bersama dengan Sam Trabucco pada Oktober 2021. Tak lama, Ellison dan Trabucco masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30. Namun pada April lalu, Trabucco mengundurkan diri dari posisinya, tapi tetap menjadi penasihat. 

Ellison pun mengendalikan Alameda setelah pengunduran diri Trabucco sebagai co-CEO. Beberapa bulan kemudian, semuanya mulai runtuh. FTX mengajukan kebangkrutan setelah Binance mundur dari rencana akuisisi untuk menyelamatkan krisis likuiditas di perusahaan Bankman-Fried usai melakukan uji tuntas. Bersamaan itu, Bankman-Fried mengundurkan diri sebagai CEO. 

Dalam waktu beberapa hari, kerajaan Bankman-Fried menghadapi keruntuhan yang mencengangkan, dan beberapa entitasnya mengajukan petisi kebangkrutan, termasuk Alameda. Sekarang, Departemen Kehakiman dan SEC, bersama dengan otoritas lokal di Bahama, sedang menyelidiki situasi tersebut. 

Pertanyaan berputar-putar tentang bagaimana Alameda kehilangan semua dana pelanggan yang diduga ditransfer FTX untuk menopang perusahaan yang gagal itu. Penthouse Bahama yang mewah milik Bankman-Fried dilaporkan akan dijual seharga 40 juta dolar AS. Dan Ellison, yang pernah menjadi sosok latar belakang dalam bayang-bayang besar Sam Bankman-Fried, citranya menjadi buruk.

Banyak yang berspekulasi tentang hubungan romantis antara Ellison dan Bankman-Fried, yang dikonfirmasi oleh Bankman-Fried dengan memberi tahu bahwa keduanya tidak lagi memiliki hubungan romantis. Laporan CoinDesk mengklaim bahwa Ellison telah berkencan dengan Bankman-Fried, dan menduga bahwa keduanya termasuk di antara 10 teman sekamar yang pernah terlibat secara intim. 

Sementara itu, setelah FTX diambil alih oleh Ray, tiga petinggi dipecat. Mereka adalah Caroline Ellison yang menjalankan divisi perdagangan FTX, Alameda Research. Selain itu, co-founder Gary Wang dan direktur teknik Nishad Singh.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut