Siapa Orang Terkaya Dunia yang Rugi dan Untung Terbesar Pekan Ini?

NEW YORK, iNews.id - Ini menjadi minggu yang bergejolak bagi orang terkaya di dunia. Beberapa orang terkaya di dunia mengalami minggu yang tidak biasa, ada yang membukukan keuntungan tinggi dan kerugian terbesar. 

Mengutip Forbes, orang terkaya dunia yang mengalami kerugian terbesar adalah Gautam Adani. Berdasarkan data perubahan kekayaan bersih pada penutupan Jumat (27/1/2023), kekayaannya turun 31,2 miliar dolar AS atau Rp467,2 triliun menjadi 96,6 miliar dolar AS setara Rp1.446,4 triliun. 

Baca Juga

Konsumsi Membaik, Industri Hotel Diproyeksi Raup Untung Jelang Akhir Tahun

Orang terkaya di Asia ini adalah pecundang terbesar minggu ini setelah berita utama yang mengejutkan muncul pada Selasa malam setelah rilis laporan 100 halaman oleh Hindenburg Research, yang menuding perusahaannya terlibat dalam skandal penipuan, yakni manipulasi saham dan penipuan akuntansi.

Adani memulai minggu ini sebagai orang terkaya ketiga di dunia, dengan kekayaan sebesar 127,8 miliar dolar AS. Kekayaannya turun 6,5 miliar dolar AS pada Rabu (25/1/2023). Pasar saham India ditutup Kamis karena libur. 

Baca Juga

Kisah Sukses Pemilik Louis Vuitton, Orang Terkaya di Dunia Berharta Rp3.200 Triliun

Pada Jumat, koreksi pasar saham berlanjut, menghapus kekayaannya sebesar 22,6 miliar dolar AS dalam hitungan jam. Meski tampak seperti kejatuhan terbesar, namun sebenarnya bukan. Elon Musk pernah kehilangan 24,5 miliar dolar AS pada Kamis (27/1/2022).

Penurunan kekayaan Adani senilai 31,2 miliar dolar AS minggu ini membuatnya turun 3mpt peringkat menjadi orang terkaya ketujuh dalam daftar Forbes, dengan kekayaan bersih 96,6 miliar dolar AS pada penutupan pasar Jumat lalu. 

Baca Juga

Dituding Terlibat Skandal Penipuan, Perusahaan Orang Terkaya di Asia Pertimbangkan Ambil Langkah Hukum

Laporan Hindenburg Research menuduh keluarga Adani menggunakan lusinan perusahaan cangkang untuk tujuan manipulasi saham dan pencucian uang. Chief Financial Officer Adani Group Jugeshinder Singh menepis laporan Hindenburg, menyebutnya sebagai salah informasi selektif dalam pernyataan yang dibagikan kepada Forbes.