Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jumat Peduli Polda Metro Jaya Luncurkan Rakyat Mart Dukung Gerakan Pangan Murah
Advertisement . Scroll to see content

Siapa Pemilik inDriver, Ojol Pendatang Baru yang Saingi Gojek dan Grab

Sabtu, 12 Agustus 2023 - 13:08:00 WIB
Siapa Pemilik inDriver, Ojol Pendatang Baru yang Saingi Gojek dan Grab
Arsen Tomsky, founder dan CEO inDrive (sebelumnya inDriver). (Foto: tangkapan layar)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Banyak orang mungkin belum mengenal siapa pemilik inDriver, ojek online (ojol) pendatang baru di Indonesia yang menyaingi Gojek dan Grab

Sebenarnya, inDriver sudah beroperasi di Indonesia sejak Agustus 2019. Berbeda dengan Gojek dan Grab yang membidik Kota Jakarta, inDriver justru memulai operasinya di Kota Medan.  

Namun belakangan, inDriver semakin menyebar ke sejumlah kota besar di Indonesia dan mulai menyaingi Gojek dan Grab. Salah satu alasannya karena tarif ojol maupun taksi onlinenya lebih murah dibandingkan Gojek dan Grab. 

Lantas siapa pemilik inDriver? Dia adalah Arsen Tomsky, pendiri sekaligus CEO inDriver yang kini berganti nama menjadi inDrive. 

Berbekal ilmu programing yang dipelajari di Riga Aviation Institute selama 1990-1992, Arsen Tomsky bersama beberapa temannya mengembangkan aplikasi berbagi tumpangan dan taksi di kalangan mahasiswa ketika dia melanjutkan pendidikan dan menerima gelar sarjana matematika dari Universitas Negeri Yakutsk.

Hal ini yang menjadi cikal bakal inDriver yang resmi didirikan di Kota Yakutsk, Rusia, tempat Arsen Tomsky dibesarkan. Yakutsk merupakan salah satu kota terdingin di dunia. 

Meskipun didirikan di Yakutsk, Rusia, kantor inDriver bermarkas di Mountain View, California, Amerika Serikat. 
Arsen Tomsky melanjutkan pendidikan pascasarjana di Stanford University Graduate School of Business pada 2020.

Tomsky membeberkan, ide mendirikan inDriver berawal dari kesulitan mendapatkan taksi pada malam natal, di kampung halamannya. Tak hanya itu, harga taksi pun melambung hingga lebih dari dua kali lipat. 

“Semua layanan taksi lokal secara bersamaan menaikkan harga dua kali lipat. Itu membuat banyak orang terdampar di musim dingin Siberia. Oleh karena itu, sekelompok siswa membentuk grup publik di VK.com, media sosial yang populer di Rusia. Siapa pun dapat mengajukan permintaan tumpangan, dan mereka yang memiliki mobil dapat menerima permintaan bantuan," kata Tomsky.

Setahun kemudian, lanjutnya, grup tersebut memiliki 50.000 pelanggan. Tomsky pun berinisiatif mengumpulkan tim dan mengubah grup menjadi aplikasi seluler berdasarkan premis yang sama, yaitu penumpang memasukkan harga yang ingin dia bayar, sedangkan pengemudi menerima pesanan hanya jika mereka setuju dengan tarif yang ditawarkan, yang kemudian diberi nama inDriver. 

Tomsky mengatakan, inDriver merupakan aplikasi pertama untuk model RTD atau Real Time Deals. “Ini memungkinkan pengguna mendapatkan penawaran terbaik untuk perjalanan dengan menawarkan tarif sendiri,” ujarnya. 

Saat ini, inDriver adalah layanan transportasi online internasional dengan lebih dari 150 juta pengguna yang beroperasi di lebih dari 700 kota di 47 negara dan disebut-sebut menjadi aplikasi berbagi tumpangan dan taksi terbesar kedua di dunia berdasarkan unduhan.

Aplikasi pesaing Gojek dan Grab ini diunduh lebih dari 175 juta kali, dan menjadi platform mobilitas kedua yang paling banyak diunduh pada 2022. inDrive mulai beroperasi di Indonesia pada 2019 dengan uji coba di Kota Medan lalu resmi melebarkan sayap pada 2021. 

Demikian informasi seputar siapa pemilik inDriver, transportasi online yang kini menyaingi Gojek dan Grab. Pernah kah kamu menggunakan layanan inDriver?

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut