Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BMKG Dorong Pengaturan Tanam-Panen Lebih Adaptif di Tengah Cuaca Ekstrem 
Advertisement . Scroll to see content

Siapa Sangka, Jadi Penangkap Kepiting Bisa Dapat Gaji Ratusan Juta

Selasa, 25 Oktober 2022 - 21:57:00 WIB
Siapa Sangka, Jadi Penangkap Kepiting Bisa Dapat Gaji Ratusan Juta
Siapa sangka bahwa pekerjaan menangkap kepiting bisa mendapatkan gaji hingga ratusan juta. Konon, pekerjaan ini dibayar dengan upah Rp311 juta per bulannya. (Foto: YouTube KabarPedia)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Mendapatkan upah diatas rata-rata merupakan impian bagi setiap pekerja. Namun, bagi sebagian orang beranggapan bahwa orang yang mendapatkan gaji di atas rata-rata merupakan orang yang berpenampilan menggunakan pakaian rapi, menggunakan dasi, dan berada di ruangan ber-AC. 

Siapa sangka bahwa pekerjaan menangkap kepiting bisa mendapatkan gaji hingga ratusan juta. Konon, pekerjaan ini dibayar dengan upah 20.000 dolar AS atau setara Rp311 juta per bulannya. Pekerjaan tersebut adalah penangkap kepiting yang ada di Alaska. 

Namun, untuk mendapatkan gaji yang besar, tentunya butuh kerja keras yang luar biasa. Begitu pun risiko yang dihadapi akan semakin besar.

Dilansir dari kanal YouTube KabarPedia, pada tahun 2007 sebanyak 128 dari 100.000 nelayan penangkap kepiting raja Alaska itu meninggal karena cuaca yang ekstrem. 

Panen kepiting raja Alaska dilakukan di musim yang pendek dari Oktober sampai Januari. Ketika musim tersebut para nelayan harus siap menghadapi cuaca yang ekstrem serta ombak yang menghantam kapal nantinya.

Adapun, Kepiting raja Alaska besarnya mencapai satu lengan orang dewasa dan memang memiliki harga jual yang tinggi. Harga Alaskan King Crab mencapai 47 dolar AS atau setara Rp730.000 per satu pon bobotnya.

Namun, untuk mendapatkan kepiting tersebut, para nelayan tersebut harus bertaruh nyawa dengan cuaca ekstrem. Hal itu juga yang menyebabkan pekerjaan sebagai nelayan yang menangkap kepiting Alaska disebut salah satu pekerjaan yang berbahaya di dunia.

Oleh sebab itu, pekerjaan ini jarang ada peminatnya meskipun gaji yang didapatkan cukup besar.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut