Singapore Airlines Raup Laba Rp35 Triliun, Karyawan Dapat Bonus 7,45 Bulan Gaji
Namun, laba operasi perusahaan turun 37 persen dari tahun sebelumnya menjadi 1,71 miliar dolar Singapura karena imbal hasil penumpang, proksi untuk harga tiket pesawat, turun 5,5 persen akibat persaingan ketat karena maskapai penerbangan global menambah kapasitas.
Meski maskapai ini menerbangkan jumlah penumpang tahunan yang memecahkan rekor dan menggambarkan permintaan yang kuat, peningkatan kapasitas dalam industri tersebut mendorong harga tiket turun. Sementara itu, bahan bakar dan pengeluaran meningkat dan menekan margin keuntungan.
Menyusul peringatan dari maskapai lain di seluruh dunia, SIA mengatakan tarif yang dipimpin Amerika Serikat (AS) kemungkinan akan berdampak terhadap kepercayaan konsumen dan bisnis serta membebani pasar penumpang dan kargo.
Pendapatan kargo tahunan SIA naik 4,4 persen karena permintaan e-commerce dan barang yang mudah rusak yang kuat, serta gangguan pengiriman di Laut Merah.
Selain itu, SIA mengumumkan dividen final sebesar 30 sen Singapura per saham, lebih rendah dari yang dibagikan pada tahun sebelumnya sebesar 38 sen Singapura.
Adapun, SIA mendapatkan 25,1 persen saham di Air India setelah merger Air India dan Vistara rampung pada 12 November 2024. Ini memungkinan SIA dapat berpartisipasi langsung di pasar penerbangan India yang berkembang pesat.
Editor: Aditya Pratama