Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ganjar soal Megawati Merangkap Sekjen PDIP: Tidak Mungkin Permanen
Advertisement . Scroll to see content

Singgah di Rest Area KM 311A Tol Sumatera, Siti Atikoh Jelaskan Program Unggulan Ganjar-Mahfud

Kamis, 11 Januari 2024 - 17:42:00 WIB
Singgah di Rest Area KM 311A Tol Sumatera, Siti Atikoh Jelaskan Program Unggulan Ganjar-Mahfud
Siti Atikoh beberkan program Ganjar-Mahfud
Advertisement . Scroll to see content

Berdasarkan temuan dan pengamatannya, terangnya, di setiap daerah relatif memiliki permasalahan yang sama. Mulai masalah Bantuan Sosial yang tak tepat sasaran hingga kesulitan mendapatkan pendidikan, dan akses kesehatan menjadi fokusnya.

Atikoh pun lantas membeberkan program unggulan pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud yang ditawarkan di Pilpres 2024. Ia menjelaskan, pertama soal KTP Sakti, di mana semua bantuan oleh negara bisa diakses hanya dengan satu KTP. 

"Jadi permasalahannya hampir sama, bansos ya Bu ya, terus apalagi petani sulit akses pupuk bersubsidi," tuturnya. 

"Jadi harapannya, dengan KTP Sakti, yang masuk data yang riil, bantuan disalurkan untuk yang benar-benar membutuhkan," sambungnya. 

Lalu program pendidikan, dengan SMK gratis, model boarding school dan setelah tamat langsung bekerja, diperuntukkan bagi keluarga miskin. Atikoh juga menyebutkan soal program satu keluarga miskin satu sarjana. 

"Anak-anak kita, cucu kita, perlu pendidikan berkualitas. Bagi saya dan mas Ganjar, SMK nanti untuk masyarakat miskin. Harapannya boarding school gratis. Kenapa boarding school? Nanti orang tua tidak akan lagi memikirkan biaya, sehingga lulus langsung kerja. Kemudian yang berasal dari keluarga tidak mampu tapi prestasinya bagus, ini bisa difasilitasi menjadi sarjana. Nanti sarjananya disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat," ujarnya. 

Lebih lanjut, Atikoh juga menyampaikan pentingnya soal program Satu Desa Satu Faskes Satu Nakes dan Satu Ambulans. Dengan program tersebut, harapannya agar masyarakat tak lagi kesulitan mengakses pelayanan kesehatan. 

"Jangan sampai orang-orang dapat pelayanan kesehatan kesulitan, apalagi yang kondisinya jauh dari fasilitas (kota besar). Kalau dibiarkan, angka kematian bisa meningkat," pungkasnya.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut