Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : RDMP Kilang Balikpapan Beroperasi 10 November, RI Tak Lagi Impor Solar Mulai 2026
Advertisement . Scroll to see content

SKK Migas Kejar Target Lifting Minyak 660.000 Barel Per Hari, Ini Strateginya

Rabu, 15 November 2023 - 21:22:00 WIB
 SKK Migas Kejar Target Lifting Minyak 660.000 Barel Per Hari, Ini Strateginya
Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf (tengah), mengatakan pemerintah terus menggenjot lifting minyak dan gas hingga akhir tahun. (Foto: MPI/Atikah Umiyani)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) terus mengejar target lifting minyak sebesar 660.000 barel per hari di tahun ini. Hal itu, dilakukan dengan memacu lifting minyak dan gas, karena hingga semester I 2023 lifting minyak baru mencapai 615.500 barel per hari. 

Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf, mengatakan mengingat waktu yang hampir mendekati akhir tahun, pihaknya akan menggenjot lifting minyak paling tidak untuk bisa mencapai target 2024 yang sebesar 635.000 barel per hari. 

"Jadi memang upaya kita sampai di akhir tahun 2023 itu paling tidak harus mendekati target tahun 2024 yang sebesar 635.000 barel per hari, kalau tahun depan kita ingin bisa mencapai target ya," kata Nanang, dalam konferensi pers hari ini di Jakarta, Rabu (15/11/2023). 

Dia mengungkapkan, SKK Migas bersama dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di hulu migas telah melakukan berbagai usaha untuk dapat menggenjot produk minyak dan gas (migas), salah satunya dengan meneyelesaikan pembangunan beberapa proyek. 

"Saya kira sekarang kita lagi menyelesaikan beberapa proyek lapangan-lapangan gas seperti Jambaran Tiung Biru,  walaupun itu proyeknya gas tapi juga memberikan hasil kondensat ya," ujar Nanang. 

Selain itu, SKK Migas juga mengoptimalkan lapangan migas yang juga dapat memberikan tambahan kondensat salah satunya di HCML yakni lapangan BD. "BD ini kalau diproduksikan gasnya lebih tinggi, kondensatnya juga lebih tinggi," ungkap Nanang. 

Dia menjelaskan ada juga proyek pembangunan Tangguh 3 yang juga sudah rampung dan beroperasi sehingga mampu menghasilkan LNG. 

"Kalau kapasitasnya bisa full untuk train 3, maka akan ada tambahan kondensat antara 4.000 sampai 5.000 barel kondensat. Ini juga merupakan upaya kita untuk bisa meningkatkan produksi liquid ya, selain minyak juga ada kondensat di situ," tutur Nanang.

Kemudian upaya-upaya yang rutin, lanjut Nanang, melakukan kegiatan pengeboran untuk meningkatkan produksi agar tahun ini bisa mencapai 900 sumur. 

"Upaya-upaya inilah yang saya kira kita ini sudah di titik sprint ya, kalau kita lari maraton itu. Sekarang ini kita sudah mendekati finish. Jadi harus melakukan kegiatan yang sifatnya lebih mengakselerasi, termasuk juga kegiatan eksplorasi, karena itu akan mendapatkan cadangan yang akan diproduksikan di tahun-tahun berikutnya," paparnya.

Selanjutnya, pihaknya juga sudah mulai melakukan pengeboran di Andaman meliputi Sumur Timpan, Rencong dan saat ini sedang dilakukan proses eksplorasi oleh Mubadala Energy. 

Seperti sekarang di Andaman kita sudah mulai melakukan pengeboran untuk yang kedua setelah Timpan, ketiga malah ya, Timpan, Rencong, lalu sekarang Mubadala. Harapannya ini juga akan menghasilkan discovery ya, itu sangat dibutuhkan Indonesia. 

"Jadi, kita tetap sangat berusaha keras untuk bisa mendekatkan produksi di akhir tahun ini yang akan menjadi entry point di tahun depan, sedekat mungkin dengan target. Target kita di 635. Harapan kita paling tidak di akhir tahun itu di atas 600 lah, sehingga PR kita di 2024 tidak seberat di tahun ini. Tahun ini kan gap nya sudah 20 hingga 30 ribu," kata Nanang.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut