Soal Rekonstruksi Keuangan Waskita Karya, Pengamat: Percepat Pemulihan
 
                 
                Senada, Pengamat Pasar Modal Universitas Indonesia (UI), Budi Frensidy menilai, Waskita Karya harus kembali ke bisnis utama (core bisnis) sebagai kontraktor dan bukan sebagai owner proyek.
Perusahaan konstruksi pelat merah ini disarankan lebih selektif dalam memilih proyek yang menguntungkan dan tidak cost overrun.
“Dengan fokus ke core businessnya, niscaya Waskita bisa positive cash flow dan bisa mendapatkan kepercayaan pemilik project,” papar Budi.
Sebelumnya, SVP Corporate Secretary WSKT, Ermy Puspa Yunita menyatakan, pihaknya telah mendapat persetujuan dari seluruh perbankan Himbara dan sebagian perbankan swasta terkait skema restrukturisasi yang mewakili sekitar 90 persen dari nominal outstanding hutang.
Persetujuan atas restrukturisasi Waskita merupakan titik penting agar dapat mengimplementasikan skema pemulihan itu, sehingga perusahaan memiliki kemampuan dalam melakukan manajemen cash flow secara optimal guna menghasilkan siklus kegiatan operasional yang lebih sustainable.
Hal ini juga dapat membantu perseroan untuk menyelesaikan kewajiban kepada seluruh kreditur baik perbankan, pemegang obligasi, maupun vendor. WSKT pun menargetkan untuk menyelesaikan restrukturisasi pada akhir 2023.
“Sejalan dengan itu, pemerintah juga terus mendukung upaya penyehatan Waskita melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) dan dukungan konstruksi untuk penyelesaian pekerjaan ruas tol Bogor-Ciawi-Sukabumi, Kayu Agung-Kapal Betung dan Bekasi-Cawang-Kampung Melayu,” tambahnya.
Editor: Puti Aini Yasmin