Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Penipu Berkedok Trading Kripto Ngaku Profesor dari AS, Singgung Pasar Saham bakal Runtuh
Advertisement . Scroll to see content

Soceng Merajalela, Masyarakat Jangan Asal Klik Link dan Install Aplikasi

Kamis, 29 September 2022 - 09:10:00 WIB
Soceng Merajalela, Masyarakat Jangan Asal Klik Link dan Install Aplikasi
Ilustrasi social engineering (soceng). (Foto: istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Masyarakat diimbau jangan asal klik link (tautan) dan menginstal aplikasi di gadget seiring fenomena social engineering (soceng) yang kian merajalela. 

Ketua Indonesia Cyber Security Forum, Ardi Sutedja, mengatakan makin beragamnya modus penipuan soceng harus ditanggapi masyarakat dengan meningkatkan kewaspadaan saat mengakses informasi mau pun saat bertransaksi. 

Untuk itu, lanjutnya, masyarakat khususnya nasabah bank diharuskan lebih waspada agar tidak membagikan data pribadi dan data perbankan kepada pelaku yang mengaku mengatasnamakan bank.  

"Soceng biasanya mempengaruhi pikiran korban dengan ‘angin surga’ melalui penawaran hadiah, atau menakut-nakuti seperti jika tidak melakukan yang diperintahkan akun nasabah bisa terblokir atau dikenai denda" kata Ardi, melalui pernyataan resmi yang dikutip MNC Portal Indonesia, Kamis (29/9/22).

Dia menjelaskan, fenomena ‘angin surga’ yang merupakan modus soceng memanfaatkan kelengahan korban secara psikologis. Hal ini membuat penipu melakukan arahan dan diikuti korbannya. 

"Ini menyebabkan terjadi banyak penipuan lewat rekayasa sosial ini. Dan semakin banyaknya informasi yang lalu lalang sehingga masyarakat tidak fokus,” ujar Ardi.

Oleh karena itu, lanjutnya, jika ada yang mengatasnamakan perbankan melalui pesan singkat meminta masyarakat membuka channel atau sebuah link, nasabah jangan serta merta percaya. Masyarakat harus memastikan bahwa pemberi link adalah nomor resmi bank terkait.

“Tips saya kalau ada nomor yang tidak jelas diblokir saja sederhananya. Nomor penipuan itu kebanyakan menggunakan nomor pra bayar. Itu diblokir saja. Karena kalau lembaga resmi punya call center tidak dengan nomor pra bayar. Dan jangan sekali-kali membuka link yang di-share dari nomor-nomor yang mencurigakan tadi,” ungkap Ardi.

Pernyataan senada disampaikan Corporate Secretary BRI, Aestika Oryza Gunarto. Dia meminta nasabah BRI untuk selalu waspada dengan tidak memberikan data pribadi dan informasi lainnya melalui link dari sumber tidak resmi karena ada beberapa oknum penipu yang mengatasnamakan BRI. Upaya itu diharapkan dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan data perbankan nasabah.

BRI pun menurutnya tidak membuka channel di aplikasi chat group. Nasabah, kata dia, dihimbau agar senantiasa menggunakan channel resmi BRI. Oleh karena itu, menurut Aestika nasabah jangan pernah mengakses link yang mengatasnamakan BRI. Nasabah juga dihimbau tidak memberikan data pribadi dan data perbankan secara lisan apabila pelaku penipuan dengan soceng berusaha menghubungi melalui saluran telepon.

"Kami tidak membuka channel di aplikasi chat group. Kami pun mengimbau seluruh nasabah untuk selalu waspada terhadap berbagai modus tindak kejahatan social engineering. Nasabah juga diimbau untuk menjaga kerahasiaan data pribadi dan data transaksi perbankan kepada pihak mana pun, termasuk yang mengatasnamakan BRI," kata Aestika menekankan.

Dia menjelaskan bahwa dengan semakin beragamnya modus penipuan secara digital, BRI menghimbau agar nasabah tidak sembarang menginstall aplikasi dengan sumber yang tidak resmi dan tidak dapat dipertanggung jawabkan.

Menurut dia, jika nasabah mendapat notifikasi melalui SMS, surat elektronik atas transaksi yang tidak dilakukan, agar segera menghubungi Contact BRI yang resmi di 14017/1500017. Adapun data perbankan yang perlu dijaga oleh nasabah antara lain nomor rekening, nomor kartu, PIN, username dan password digital banking, OTP, dan lain-lain.

Aestika pun mengatakan BRI senantiasa menginformasikan seluruh layanan melalui saluran komunikasi resmi yang dapat diakses nasabah melalui www.bri.co.id, Instagram @bankbri_id, Twitter bankbri_id, kontak bri, promo_bri, Facebook Bank BRI, YouTube Bank BRI, TikTok Bank BRI, dan call center BRI 14017/1500017.

"BRI juga terus mendukung, berkoordinasi dan bekerjasama dengan aparat penegak hukum untuk melakukan penanganan serta penangkapan pelaku kejahatan social engineering," tutur Aestika.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut