Sodetan Kali Ciliwung Diresmikan, PUPR: Kurangi Area Banjir di Jakarta Seluas 107 Ha
JAKARTA, iNews.id - Sodetan kali Ciliwung telah diresmikan setelah pembangunan awal di tahun 2013 silam. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pun menilai peresmian ini bisa mengurangi area banjir di Jakarta hingga 107 hektare.
Pembangunan Sodetan Ciliwung berupa terowongan sepanjang 1.268 meter dengan 2 jalur pipa masing-masing berdiameter 3,5 meter, berfungsi mengalirkan 60 m3/detik debit banjir dari Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT) dan Kali Cipinang. Pekerjaan dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya (WIKA)- PT Jaya Konstruksi (KSO) dengan anggaran sekitar Rp1,2 triliun.
Basuki menjelaskan, Sodetan Ciliwung dapat mengalirkan debit Sungai Ciliwung sebesar 60 m3/detik ke Kanal Banjir Timur. Sehingga sodetan ini dapat mengurangi area terdampak banjir seluas 107 ha.
Namun , kata Basuki, nantinya dengan pompa air Sentiong dan normalisasi Ciliwung, maka risiko kawasan yang tergenang banjir akan bisa lebih berkurang. Pompa tersebut ditargetkan beroperasi mulai bulan Oktober mendatang.
"Normalisasi Ciliwung sudah dikerjakan 16 km dari total 33 km, sisanya sudah diprogramkan mulai 2023 dan bisa diselesaikan seiring dengan program pembebasan lahannya. Pompa air Sentiong di bagian hilir berkapasitas 50 m3/detik, perkiraan Oktober nanti bisa mulai dioperasikan," tutur Basuki dalam keterangan resminya, Senin (31/7/2023).
Sebagai informasi, proyek Sodetan Ciliwung mulai dikerjakan pada 2013. Pada tahun 2015, pembangunan sodetan Sungai Ciliwung telah tuntas sepanjang 650 meter. Kemudian dilanjutkan pada 2015-2017 dengan pembangunan permanen outlet dan perkuatan tebing Kali Cipinang.
Setelah sempat terhenti, PUPR melanjutkan pekerjaan sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur pada tahun 2021 sepanjang 580 meter meliputi pembangunan terowongan ganda, bangunan permanen inlet dan outlet sodetan serta lanjutan normalisasi Sungai Ciliwung dan Sungai Cipinang.
Editor: Puti Aini Yasmin