Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Siapa Pemilik Emas UBS? Produsen Emas Ternama yang Berawal dari Toko Pasar
Advertisement . Scroll to see content

Sosok CEO UBS Sergio Ermotti, Gagal Jadi Pemain Bola Sukses Jadi Bankir Kelas Kakap

Minggu, 30 April 2023 - 06:38:00 WIB
Sosok CEO UBS Sergio Ermotti, Gagal Jadi Pemain Bola Sukses Jadi Bankir Kelas Kakap
Sosok CEO UBS Sergio Ermotti, gagal jadi pemain bola sukses jadi bankir kelas kakap. Foto: Reuters
Advertisement . Scroll to see content

ZURICH, iNews.id - Sergio Ermotti kembali ditunjuk menjadi CEO UBS Group. Dia menggantikan Ralph Hamers yang akan tetap di UBS untuk memberi nasihat selama masa transisi. 

Penunjukan Ermotti sebagai CEO untuk mengawasi penyelamatan Credit Suisse. Baru-baru ini, bank terbesar di Swiss itu sepakat mengakuisisi bank saingannya yang bermasalah senilai 3,2 miliar dolar AS atau setara Rp49 triliun. 

Mengutip Reuters, dia akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Swiss Re pada 30 April 2023. Hal tersebut dilakukan untuk sepenuhnya fokus pada peran barunnya sebagai CEO UBS. 

Lalu siapa Sergio Ermotti?

Dikutip dari sejumlah sumber, Ermotti lahir pada 11 Mei 1960 di Lugano, Swiss. Pada 1975, dia meninggalkan bangku sekolah di usia 15 tahun untuk menjadi pemain bola. Namun dia menyadari tidak cukup baik untuk menjadi pemain bola. 

Akhirnya, dia memilih mengikuti jejak ayahnya. Dia magang dan ditugaskan di departemen sekuritas bank swasta milik keluarga, Corner Bank. Dia yang awalnya menolak bisnis karena menilai sebagai hal yang membosankan, justru mampu mengubah hidupnya. Setelah magang sebagai pialang saham, Ermotti kemudian dipromosikan sebagai trader.

"Saat saya berusia 16 tahun, saya tahu saya ingin menjadi trader. Saya mendengar orang berbicara tentang masalah politik, ekonomi, pasar keuangan sedang sibuk, semua yang terjadi di dunia memengaruhi apa yang dilakukan orang-orang itu setiap hari berbeda," kata dia, dikutip dari Market Screener, Minggu (30/4/2023). 

Dia mendapatkan gelar diploma sebagai Ahli Bersertifikat Perbankan Federal Swiss (Swiss Federal Banking Certified Expert) dan gelar sarjana dalam Program Manajemen Lanjutan (Advanced Management Program) di Universitas Oxford. Pada 1985, Ermotti bekerja di Citibank, di mana dia memperdagangkan produk terkait ekuitas dan kemudian menjabat sebagai Wakil Presiden.

Dia kemudian pindah ke Merrill Lynch pada 1987, dan memegang berbagai posisi di derivatif ekuitas dan pasar modal. Antara 2001-2003, dia menjabat sebagai Co-Head of Global Equity Markets dan sebagai anggota Executive Management Committee for Global Markets & Investment Banking di Merrill Lynch.

Selanjutnya pada Desember 2005, dia bergabung dengan UniCredit sebagai Head of Markets & Investment Banking. Dari 2007 hingga 2010, Ermotti menjabat Deputy Chief Executive Officer UniCredit yang bertanggung jawab untuk area bisnis strategis, Corporate and Investment Banking, serta Private Banking.

Pada April 2011, Ermotti ditunjuk sebagai Ketua dan CEO UBS Eropa, Timur Tengah, dan Afrika dan menjadi anggota Dewan Eksekutif Grup. Dia menjabat sebagai CEO UBS Group pada 24 September 2011 hingga Oktober 2020. 

Sejak 2011, dikutip dari SwissInfo, UBS telah menghasilkan laba sebelum pajak sebesar 37 miliar dolar AS dan mengembalikan 20 miliar dolar AS kepada pemegang saham. Ermotti mendapatkan pujian atas reposisi yang cerdas setelah krisis keuangan, dengan memangkas lengan perdagangan bank investasi dan memperkuat posisinya sebagai pengelola kekayaan terbesar di dunia, meningkatkan aset yang dikelola lebih dari 1 trilin dolar AS menjadi 2,6 triliun dolar AS. Banyak saingan UBS, termasuk Credit Suisse yang meniru strateginya. 

Sejak meninggalkan UBS, dia yang pernah menjadi anggota Dewan di Bursa Efek London antara September 2008 hingga Juli 2013 ini, menyibukkan diri sebagai dewan direksi di grup fesyen Ermenegildo Zegna dan di Innosuisse, agen inovasi Swiss.

Dia juga pernah menjadi ketua grup reasuransi, Swiss Re. Sementara itu, pada Maret 2023, dia diangkat kembali menjadi CEO UBS Group. Dia mengaku menikmati kembali memimpin UBS.

"Tugas yang dihadapi adalah tugas yang mendesak dan menantang. (Saya berjanji untuk memberikan) hasil terbaik bagi klien kami, karyawan kami, pemegang saham kami, dan pemerintah Swiss," ujarnya, dilansir dari Financial Times.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut